FORUM KEADILAN – Twitter akhirnya merilis layanan berlangganan Twitter Blue untuk pengguna Android. Biaya bulanannya sebesar USD 11 atau sekitar Rp166 ribuan.
Sebelumnya layanan ini sudah tersedia di aplikasi Twitter untuk iOS dan di web. Namun, biaya berlangganan Twitter Blue lewat Android dan iOS lebih mahal ketimbang lewat web.
Mengutip situs Help Center Twitter, Minggu, 22/1/2023, harga berlangganan itu lebih mahal 35 persen dibandingkan dengan biaya berlangganan khusus website yang dibanderol USD 8 atau Rp121 ribu per bulan.
Hingga saat ini, Twitter tidak menjelaskan alasan perbedaan harga berlangganan versi ponsel pintar dan website, namun kemungkinan karena Twitter dan Elon Musk tidak ingin membayar komisi untuk pembelian di Apple App Store dan Google Play Store. Akibatnya, pengguna Android dan iOS harus bayar lebih mahal.
Selain itu, Twitter juga merilis paket berlangganan Twitter Blue satu tahun dengan biaya yang lebih hemat yaitu USD 84 atau sekitar Rp 1,2 juta. Namun paket langganan satu tahun ini hanya tersedia untuk pendaftaran via web.
Pelanggan Twitter Blue akan langsung mendapatkan sederet fitur eksklusif. Termasuk centang biru yang sebelumnya hanya bisa didapatkan oleh selebriti, politisi, jurnalis, dan orang ternama lainnya.
Fitur lainnya yang tersedia seperti upload video 1080p dengan durasi lebih lama, edit tweet, mode membaca, serta ikon dan tema custom.
Ada juga fitur tambahan seperti melihat lebih sedikit iklan di timeline dan prioritas cuitan dari akun yang terverifikasi, tapi fitur tersebut masih belum tersedia.
Twitter Blue sendiri saat ini baru tersedia di enam negara yaitu Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, Selandia Baru, dan Jepang.
Twitter Blue versi baru diluncurkan pada November 2022 sebagai sumber pendapatan baru bagi perusahaan agar tidak lagi bergantung pada pengiklan. Sejak dibeli oleh Elon Musk pada Oktober tahun lalu, Twitter memang ditinggal oleh sejumlah pengiklan.
Menurut laporan terbaru The Information, pemasukan harian Twitter dari bisnis iklan turun 40% dibandingkan tahun lalu. Lebih dari 500 pengiklan teratas Twitter juga berhenti mengiklan sejak Musk mengambilalih perusahaan tersebut. *