AS Hingga Inggris Larang Lato-lato

Lato-lato
Anak-anak bermain lato-lato. | ist

FORUM KEADILANAmerika Serikat, Mesir, hingga Inggris telah melarang permainan lato-lato atau clackers ball. Permainan itu dilarang lantaran dinilai membahayakan.

Lato-lato merupakan mainan jadul yang sempat populer di Indonesia pada era 1990-an. Kini, mainan yang mengeluarkan suara tok tok itu kembali digandrungi.

Berikut alasan pelarangan lato-lato di tiga negara:

1. Amerika Serikat

Lato-lato sudah dilarang di negara kemunculannya, Amerika Serikat. Lato-lato dinilai menimbulkan masalah. Permainan ini memicu cedera pada sejumlah anak yang memainkannya.

Mengutip Quartz, Food and Drugs Administration (FDA) pun melarang peredaran mainan tersebut sejak tahun 1966. Tak sedikit pula komunitas dan organisasi yang turut mendukung keputusan FDA.

2. Mesir

Mesir juga melarang permainan lato-lato. Pelarangan ini dikeluarkan pada tahun 2017 lantaran permainan itu dianggap melecehkan Presiden Mesir Abdul Fattah El-Sisi.

Masyarakat Mesir dulu menyebutnya sebagai sisi’s ball. Nama itu dianggap merujuk pada alat kelamin sang presiden.

3. Inggris

Lato-lato dilarang dimainkan di Inggris. Mainan ini dinilai mengeluarkan bunyi yang sangat mengganggu kenyamanan banyak orang.

Mengutip Clover Cloud, lato-lato sempat melukai anak-anak di Inggris karena bahannya yang bisa meledak begitu saja ketika pecah. Tak sedikit anak yang mengalami patah tulang akibat lato-lato.

Seiring munculnya larangan untuk memainkannya, akhirnya masyarakat Inggris pun perlahan melupakan lato-lato. Sejumlah produsen lato-lato di Inggris pun terpaksa harus gulung tikar.

Demikian tiga negara yang telah melarang permainan lato-lato. Sementara di Indonesia sendiri, sejumlah kasus anak-anak cidera akinat terkena benturan lato-lato kian marak.

Sejumlah media melaporkan, anak-anak mengalami lebam hingga terluka pada bola mata dan kepala akibat terkena mainan berbentuk bola keras itu. *