Kuartal I 2023, BEI Akan Luncurkan Single Stock Future

Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bursa Efek Indonesia (BEI). | ist

FORUM KEADILAN – Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana meluncurkan produk derivatif berupa single stock future atau kontrak berjangka pada kuartal I 2023.

“Ada single stock futures yang akan kami luncurkan kuartal I tahun depan,” kata Direktur Utama BEI Imam Rachman, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 29/12/2022.

Bacaan Lainnya

Penerbitan produk ini merujuk pada pertumbuhan investasi pada produk derivatif yang relatif masih rendah.
Di sisi lain, produk ini dapat menjadi alternatif investasi di pasar modal.

Adapun berdasarkan definisinya, kontrak berjangka (futures) adalah salah satu produk derivatif berbentuk kontrak yang mewajibkan para pihak untuk membeli atau menjual sejumlah underlying asset tertentu pada harga tertentu dan dalam waktu tertentu di masa yang akan datang.

Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara dua atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets atau komoditas yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli.

Nilai di masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market.

Selain itu, BEI juga akan melanjutkan pengembangan Exchange Traded Funds (ETF) serta peluncuran indeks-indeks baru terutama yang berbasis syariah dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

“Kami harap akan muncul indeks-indeks baru, terutama indeks yang terkait ESG (Environmental, Social, and Governance) dan juga indeks yang berbasis Exchange Traded Funds (ETF),” ungkap Iman.

Sebelumnya, investor pasar modal masih menunjukan pertumbuhan yang menggembirakan pada 2022. Hingga 23 November 2022, PT Kustordian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor di pasar modal mencapai 10,1 juta SID.

“Sampai dengan 23 November 2022, investor pasar modal tumbuh 35 persen menjadi 10.115.140 SID dari posisi akhir tahun lalu sebanyak 7.489.337 SID,” ungkap Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo, November lalu.*

Pos terkait