Sabtu, 09 Agustus 2025
Menu

Pujian Prabowo Kepada Jokowi hingga Menteri Kabinet Merah Putih Dalam Pidato: Berada di Azimuth Kompas yang Benar

Redaksi
Presiden RI Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna ke-8 di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 6 Agustus 2025. | Dok BPMI Setpres/Laily Rachev
Presiden RI Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna ke-8 di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 6 Agustus 2025. | Dok BPMI Setpres/Laily Rachev
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Pidato Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Merdeka, Rabu, 6/8/2025, diisi dengan pujian untuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan para Menteri Kabinet Merah Putih.

Pujian untuk Jokowi disampaikan oleh Prabowo ketika menyinggung baiknya produksi pangan nasional pada saat ini.

Pada mulanya, Prabowo menyatakan bahwa dirinya tidak percaya suatu bangsa dapat menjadi bangsa yang merdeka bila mereka tidak dapat memproduksi sendiri pangannya.

“Tidak ada negara yang merdeka, berdaulat, tanpa dia bisa produksi makannya sendiri,” ujar Prabowo dalam pidatonya.

Ia menegaskan bahwa produksi pangan adalah suatu hal strategis yang harus dapat dipenuhi oleh sebuah negara.

Menurut Prabowo, bila ada negara lain yang ingin merusak Indonesia, maka yang akan diganggu adalah rantai pasok pangannya. Kepala Negara itu pun memuji mulusnya proses transisi pemerintahan dari era Jokowi.

“(Tapi) alhamdulillah, dengan langkah-langkah yang cepat dan terus terang saja dengan transisi yang baik antara Presiden Joko Widodo dan saya, kita bisa dalam posisi sekarang. Produksi pangan kita bisa saya sampaikan berada dalam kondisi yang aman dan kuat,” jelasnya.

Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan pemerintah dalam mencapai target pangan tidak terlepas dari kerja Kementerian Pertanian yang dibantu oleh Kementerian-kementerian lain, termasuk Kementerian Keuangan, TNI, dan Polri.

Prabowo juga turut mengapresiasi jajaran kabinet Merah Putih dan menganalogikan dirinya sebagai kapten sepak bola.

“Katakanlah saya sebagai kapten ke-11, saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja keras saudara-saudara. Dari hati saya yang paling dalam, saya menyampaikan penghargaan atas kerja keras saudara-saudara,” tuturnya.

Ia menyebut banyak hal yang sudah dicapai pemerintah dalam waktu yang masih singkat. Strategi yang dicanangkannya kini telah juga mulai terasa dan terlihat.

“Strategi-strategi yang sudah saya canangkan ternyata mulai terasa dan terlihat bahwa strategi kita benar. Kita berada di arah yang benar, kita berada di azimuth kompas yang benar,” imbuhnya.

Lalu, Prabowo mengakui betapa sulitnya untuk memimpin manusia.
“Kita mengerti betapa sulitnya untuk mengkoordinasikan, untuk mengendalikan, untuk memimpin manusia. Manusia dengan segala keyakinan masing-masing, segala pengalaman, segala pendapat harus kita jadikan satu tim,” ujarnya.

Oleh karena demikian, dirinya mengapresiasi kinerja para Menteri-menterinya.

“Saya merasa saudara-saudara sudah bekerja sebagai satu tim. Saya kira tanpa kerja keras saudara sebagai tim, tidak mungkin kita capai apa yang kita capai hari ini,” katanya.

Namun, Prabowo menyindir ada pemain ekonomi yang berniat mencari keuntungan besar tanpa memperdulikan nasib masyarakat Indonesia.

Prabowo menyinggung mereka adalah orang yang menghisap kekayaan rakyat.

“Pemain-pemain di ekonomi ini ada yang niatnya hanya cari keuntungan sebesar-besarnya tidak peduli rakyat kondisinya kayak apa. Bila perlu, rakyat dimiskinkan terus agar mereka bisa menghisap kekayaan kita bagaikan menghisap darah, ada,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa mereka yang duduk di kursi pemerintahan bukanlah anak kecil dan mengingatkan kepada para pemain itu bahwa pemerintah tidak bisa ditipu dan dibohongi.

“Kita bukan anak kecil, kita duduk di sini di kabinet ini, saya sebagai Presiden, Wakil Presiden, dan semua kita di sini bukan anak-anak kecil, kita tidak bisa dibohongi,” tegasnya.*