Donald Trump Pertimbangkan Pindahkan 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia

FORUM KEADILAN – Tim transisi pemerintahan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan tengah mempertimbangkan merelokasi sebagian dari dua juta penduduk Jalur Gaza Palestina ke luar wilayah selama rekonstruksi pasca-perang berlangsung.
Salah negara yang dipertimbangkan oleh Trump untuk relokasi sementara para pengungsi Gaza adalah Indonesia.
Kabar ini dilaporkan pertama kali pada Sabtu, 18/1/2025, sehari sebelum gencatan senjata Israel-Hamas berlaku di Jalur Gaza. Usulan ini disampaikan oleh Steve Witkoff, salah satu tim transisi dan utusan khusus Trump untuk urusan Timur tengah.
Steve mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berencana untuk merelokasi 2 juta warga Gaza ke sejumlah negara, salah satunya ke Indonesia.
“Mengenai bagaimana membangun kembali Gaza (usai gencatan senjata), masih menjadi pertanyaan,” ujar Steve.
“Serta di mana sekitar 2 juta warga Palestina dapat direlokasi untuk sementara waktu. Indonesia, misalnya, merupakan salah satu negara yang sedang didiskusikan untuk mengetahui lokasi tujuan dari negara-negara tersebut,” lanjutnya.
Steve pun juga mengatakan bahwa pihak mereka masih mempertimbangkan kunjungan ke Gaza untuk mempertahankan gencatan senjata karena dinilai masih rapuh.
“Kamu harus melihatnya, kamu harus merasakannya,” tuturnya.
Witkoff yang diketahui bekerja untuk mencapai stabilitas jangka panjang bagi Israel dan sekitar 2 juta warga Palestina yang terlantar, melalui tiga fase kesepakatan yang dicapai minggu lalu.
Fase pertama, yang dimulai pada Minggu, diperkirakan berlangsung sekitar enam minggu dan melibatkan pembebasan sandera oleh Hamas dan tahanan Palestina oleh Israel. Fase kedua akan dinegosiasikan selama fase pertama dan diharapkan menghasilkan pembebasan tambahan sandera dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Tujuan dari fase terakhir, yang juga masih diperlukannya negosiasi, adalah mengakhiri peran dan memulai pembangunan kembali Gaza.
Tentang bagaimana membangun kembali Gaza dan di mana sekitar 2 juta warga Palestina dapat dipindahkan sementara juga masih menjadi perdebatan.
Tetapi, ide relokasi sangat kontroversial di kalangan warga Palestina dan Arab lainnya, dikarenakan banyak yang percaya bahwa relokasi akan menjadi langkah pertama dalam memaksa mereka meninggalkan tanah mereka oleh Israel.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI pun memberikan responsnya terkait rencana Presiden terpilih AS Donald Trump yang mempertimbangkan aksi relokasi tersebut.
“Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apapun mengenai hal ini,” demikian pernyataan juru bicara Kemlu, Rolliansyah Soemirat, pada Senin, 20/1/2025.
Sebagai informasi, gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlaku di Jalur Gaza Palestina, pada Minggu, 19/1 pagi waktu setempat seusai sempat tertunda selama tiga jam.
Gencatan senjata tersebut mengakhiri agresi brutal Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023 lalu walaupun belum dapat dipastikan apakah akan bertahan sementara atau permanen.
Agresi brutal Israel di Gaza telah menewaskan setidaknya 46.913 warga Palestina dan melukai 110.750 lainnya sejak 7 Oktober 2023. Sebagian besar warga Gaza yang sempat mengungsi ke luar wilayah mulai bertahap kembali setelah gencatan resmi diterapkan*