Minggu, 13 Juli 2025
Menu

Wali Kota Dipenggal Buktikan Bahaya Mengintai Warga Meksiko

Redaksi
Wali Kota Chilpancingo Alejandro Arcos | Ist
Wali Kota Chilpancingo Alejandro Arcos | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Wali Kota ibukota negara bagian Guerrero, Meksiko ditemukan tewas terbunuh pada 6 Oktober 2024 atau kurang dari sepekan setelah dirinya menjabat.

Alejandro Arcos baru dilantik sebagai Wali Kota Chilpancingo pada Senin, 30/9 lalu di tengah kekerasan yang melanda kota tersebut. Chilpancingo adalah ibu kota negara bagian Guerrero, tempat Acapulco berada. Kota ini juga terkenal dengan konflik antar kartel atau geng narkoba yang brutal.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum belum mengonfirmasi kebenaran peristiwa penyerangan disertai pembunuhan yang dialami oleh Alejandro Arcos.

Namun, konfirmasi resmi tersebut muncul setelah foto-foto yang beredar di WhatsApp, menampilkan potongan kepala Arcos yang terpenggal di atas truk pickup berwarna putih. Hal ini tidak dapat memverifikasi keaslian foto-foto tersebut secara independen.

Alejandro Arcos terbunuh hanya enam hari setelah ia menjabat sebagai Wali Kota Chilpancingo, sebuah kota berpenduduk sekitar 280.000 orang di Barat Daya Meksiko.

Kejadian tragis ini membahas kembali permasalahan kekerasan yang parah di kawasan tersebut, yang didominasikan oleh perang wilayah antara dua kartel narkoba besar, yakni Ardillos dan Tlacos.

Kematian Arcos hanya berselang tiga hari setelah insiden penembakan yang menewaskan sekretaris pemerintah kota, Francisco Tapia.

Moreno, yang merupakan ketua partai politik PRI Meksiko, meminta kantor jaksa agung federal untuk memimpin penyelidikan atas pembunuhan Arcos dan Tapia, mengingat situasi ketidakpastian di Guerrero.

Sebelumnya, Alejandro Arcos dilaporkan berjanji tidak akan melakukan segala kesepakatan alias menggelar negosiasi dengan kelompok-kelompok kriminal setelah terpilih menjadi Wali Kota Chilpancingo.

Meski hingga saat ini belum diketahui siapa yang menjadi pelaku sekaligus dalang di balik aksi pembunuhan Arcos, dan untuk mengatasi masalah ini, kantor kejaksaan Guerrero menyampaikan bahwa kini sedang menyelidiki kasus pembunuhan yang mengakibatkan kematian sang Wali Kota.

Peristiwa ini pasti membuat warga Meksiko sangat khawatir akan hal ini bisa terjadi lagi. Kartel narkoba di Meksiko dapat menimbulkan bahaya yang signifikan, antara lain perang narkoba.

Sejak tahun 2006-2020 setidaknya 41.034 orang tewas dan lebih dari 60.000 orang dilaporkan hilang akibat perang narkoba di Meksiko. Sementara itu, dari tahun 2006-2022 diperkirakan 350.000-400.000 orang tewas akibat pembunuhan oleh kejahatan terorganisir.

Kartel narkoba terbentuk dengan tujuan untuk mengendalikan pasokan dan perdagangan narkoba ilegal, serta menjaga harga narkoba tetap tinggi. Tidak hanya di Meksiko, pembentukan kartel narkoba umumnya terjadi di negara-negara Amerika Latin.*

Laporan Pangesti Handayani