Rabu, 17 September 2025
Menu

Mertua Menpora, Fuad Hasan Masyur Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi di Kasus SYL

Redaksi
Pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyhur memeberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 27/5/2024. I Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyhur memeberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 27/5/2024. I Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyhur, sekaligus mertua Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memenuhi panggilan tim penyidik KPK terkait dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL).

Fuad tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) RI, Senin 27/5, pukul 9.59 WIB. Fuad mengaku, pihaknya sebagai pelayan tamu abdullah (Hamba Allah), dinilai wajib dan memberikan pelayanan bagi siapapun yang datang untuk melakukan ibadah ke tanah suci.

“Saya ini kan pelayan tamu Abdullah. Jadi, siapapun yang datang wajib memberikan pelayanan,” ucapnya di Gedung Merah Putih KPK RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 27/5/2024.

Fuad sebelumnya pernah mangkir saat dipanggil. Terkait hal itu, dirinya mengungkapkan bahwa ada kesalahan yang dilakukan oleh pihak KPK. Sebab, Fuad merasa aneh jika pemeriksaan-nya sebagai saksi untuk di Sulawesi, karena menurut Fuad, dirinya sudah berada di Jakarta sejak tahun 80-an.

“Bukan tidak hadir sama sekali. Ada kesalahan. Jadi, ada kurang ketelitian yang dilakukan oleh, mungkin dari KPK, karena saya kan sudah tinggal di Jakarta dari tahun 80-an. Sudah menjadi aneh ketika dipanggil untuk di Sulawesi, bukan kejauhan atau salah alamat,” ujarnya.

“Jadi saya berfikir saya di prank, iya, ko tiba-tiba ada panggilan, baru panggilannya hanya selisih beberapa jam, begitu ya jadi kalau untuk kooperatif, mungkin saya akan lebih kooperatif,” lanjutnya.

Fuad juga mengaku, bahwa, para bawahannya jgua tidak mengkir panggilan KPK. Hal itu dikarenakan tidak ada panggilan terhadap para karyawan-nya.

Ia juga mempertanyakan cara pemanggilan KPK yang hanya melalui pesan WhatsApp (WA). Kata Fuad, lembaga antirasuah terkesan main-main.

“Bukan mangkir. Enggak ada sama sekali panggilan, sama sekali enggak ada. Cuma ada chat Wa. Ini lembaga resmi masa dikirim cuma WA, kan belum tentu, apa benar, malah saya bercanda. Saya tanya, masa hari begini masih bohong-bohongan, sudah bukan waktunya,” tandasnya.

Sebelumnya, dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi di Pengadilan Tipikor Jakarta, SYL bersama keluarga dan anak buahnya di Kementerian Pertanian (Kementan) disebut sempat melaksanakan ibadah umrah dengan memakai jasa Maktour Travel.

Laporan Ari Kurniansyah