Pengembangan Stasiun Tanah Abang, Akhir Tahun Bakal Layani 300 Ribu Orang per Hari

FORUM KEADILAN – Pemerintah tengah melakukan percepatan pembangunan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Langkah pengembangan Stasiun Tanah Abang ini dilakukan demi mengakomodasi pertumbuhan penumpang KRL di Jabodetabek.
Sesuai data, berdasarkan tap in dan tap out, jumlah penumpang yang keluar masuk di Stasiun Tanah Abang mencapai lebih dari 36.000 orang per harinya sedangkan penumpang yang transit di stasiun ini mencapai 105.000 per hari.
Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan, usai pengembangan dilakukan, Stasiun Tanah Abang bakal mampu melayani penumpang yang keluar masuk sebanyak 80.000 orang per hari sedangkan penumpang yang transit sebanyak 300.000 orang per hari.
Ditambah adanya 4 peron dan 6 jalur yang aktif.
“Luas bangunan yang akan DJKA bangun nantinya sekitar 1,3 hektar, yang akan memanfaatkan lahan bekas Depo Lokomotif Tanah Abang,” ujar Risal dalam keterangan tertulis, Rabu, 15/3/2023.
Dalam pengembangan Stasiun Tanah Abang, DJKA juga akan mengerjakan pembangunan gedung stasiun termasuk dengan emplasmen, peron, penataan jalur dan fasilitas operasi kereta api.
Sedangkan PT KAI lebih bertanggung jawab dalam penataan area parkir, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal bertanggung jawab terhadap penataan area dan akses di sekitar stasiun.
Untuk pengembangan Stasiun Tanah Abang sendiri bakal dibagi dalam tiga tahap.
Pada tahap satu yang akan dilakukan, DJKA akan melakukan pekerjaan yang meliputi kegiatan pembangunan gedung stasiun baru dan emplasmen di lahan bekas Depo Lokomotif Tanah Abang.
Diharapkan tahap satu dapat selesai sehingga Stasiun Tanah Abang sudah dapat difungsikan pada akhir 2023.
Selain itu, DJKA menyebut dalam pengembangan Stasiun Tanah Abang juga bisa mengadopsi budaya Betawi.*