Jumat, 14 November 2025
Menu

Wapres Gibran soal Pemberian Gelar Pahlawan Nasional: Momentum Menunjukkan Kedewasaan Berbangsa

Redaksi
Monolog Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka | YouTube Gibran Rakabuming
Monolog Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka | YouTube Gibran Rakabuming
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka buka suara terkait pemberian gelar pahlawan nasional kepada 10 tokoh, termasuk Presiden ke-2 RI Suharto dan aktivis dan buruh pabrik arloji Marsinah.

Gibran mengatakan bahwa dirinya mendukung penuh keputusaan Presiden Prabowo Subianto tersebut. Gibran juga mengaku yakin pemberian gelar pahlawan nasional ini sudah melewati mekanisme pertimbangan yang ketat dan objektif oleh Dewan Tanda Kehormatan.

“Menyikapi dinamika yang belakangan terjadi terkait pemberian gelar pahlawan nasional, Wapres Gibran menyampaikan dukungan penuh terhadap keputusan Presiden terkait pemberian gelar pahlawan nasional,” ungkap Gibran dikutip dari keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden, Jumat, 14/11/2025.

“Yang telah melalui mekanisme pertimbangan ketat dan penilaian objektif oleh Dewan Tanda Kehormatan,” lanjutnya.

Ia juga menilai bahwa pemberian gelar pahlawan nasional ini menjadi momentum menunjukkan kedewasaan berbangsa. Selain itu, hal ini tentu juga dilakukan demi rekonsiliasi dan persatuan.

“Wapres juga berpandangan bahwa ini dapat menjadi momentum tepat untuk menunjukkan kedewasaan dalam berbangsa, serta mengutamakan rekonsiliasi dan persatuan,” kata dia.

Adapun Presiden Prabowo memberikan gelar pahlawan nasional kepadda 10 tokoh di Istana Presiden, Jakarta, Senin, 10 November lalu.

Berikut 10 tokoh yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional:

  1. KH Abdurrahman Wahid (Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
  2. Jenderal Besar TNI HM Soeharto (Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik)
  3. Marsinah (Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
  4. Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja (Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
  5. Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
  6. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Bidang Perjuangan Bersenjata)
  7. Sultan Muhammad Salahuddin (Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
  8. Syaikhona Muhammad Kholil (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
  9. Tuan Rondahaim Saragih (Bidang Perjuangan Bersenjata)
  10. Zainal Abidin Syah (Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi).*