Senin, 10 November 2025
Menu

Komisi II DPR Nilai Penambahan Wamendagri Sesuai Kebutuhan Lingkup Kerja

Redaksi
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Komjen (Purn) Akhmad Wiyagus | YouTube Sekretariat Presiden
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Komjen (Purn) Akhmad Wiyagus | YouTube Sekretariat Presiden
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi menanggapi penambahan jumlah Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) yang kini menjadi tiga orang.

Sebagai mitra kerja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Dede menilai keberadaan Wamendagri memang dibutuhkan untuk membantu tugas besar kementerian tersebut, terutama dalam mengurusi berbagai daerah di Indonesia.

“Poin-nya sih, Wamen dibutuhkan ketika harus mengurusi 520 kabupaten, kota, dan provinsi dengan segala keotonomiannya. Soal berapa yang dibutuhkan, tergantung besarnya kelembagaan yang diurus,” katanya kepada Forum Keadilan, Jumat, 10/10/2025.

Ia menambahkan, selain urusan pemerintahan daerah, Kemendagri juga memiliki tanggung jawab besar dalam pembinaan desa.

“Apalagi di Kemendagri juga ada urusan desa. Ada 80.000 desa yang harus dibina, dengan keotonomiannya juga,” tuturnya.

Menurut Dede, beban kerja Kemendagri semakin besar karena juga harus menjalankan berbagai program strategis nasional. Salah satunya, kata dia, program Koperasi Desa Merah Putih yang jumlahnya mencapai sekitar 80.000 unit di seluruh Indonesia.

Meski demikian, Dede mengaku belum mengetahui secara pasti arah penugasan para Wamendagri ke depan akan seperti apa.

“Belum tahu lagi nanti rencana ke depan. Soalnya, Bu Ribka akan fokus untuk percepatan pembangunan Papua,” pungkasnya.

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Komjen (Purn) Akhmad Wiyagus sebagai Wamendagri. Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 32/M Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Tahun 2024-2029.

Melalui pelantikan tersebut, saat ini posisi Wamendagri dijabat oleh tiga orang, di antaranya, Bima Arya Sugiarto, Ribka Haluk, dan Akhmad Wiyagus.*

Laporan oleh: Novia Suhari