Rabu, 17 Desember 2025
Menu

Prabowo Ungkap Tidak Dendam dengan Anies: Kalau Dikasih Nilai 11 Gue Tuh Gak Apa-apa

Redaksi
Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan pada acara Peresmian Penutupan Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tahun 2025 di Golden Ballroom, The Sultan Hotel, Jakarta, pada Senin, 29/9/2025. | Dok BPMI Setpres/Cahyo
Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan pada acara Peresmian Penutupan Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tahun 2025 di Golden Ballroom, The Sultan Hotel, Jakarta, pada Senin, 29/9/2025. | Dok BPMI Setpres/Cahyo
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Presiden Prabowo Subianto, mengaku tidak menyimpan dendam apapun terhadap Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan, yang pernah menjadi pesaingnya di Pilpres 2024.

Hal ini disampaikan oleh Prabowo dalam pidatonya dalam penutupan Munas ke-VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 29/9.

Kepala Negara ini pada awalnya menyinggung ketika PKS memilih kubu yang berbeda di Pilpres 2024 dan mengusung pasangan Anies-Muhaimin Iskandar.

Prabowo menegaskan bahwa sekarang PKS sudah bergabung dengan koalisi demi kepentingan bangsa dan negara.

“Tapi oke, yang sudah lewat biar lewat, kita bersatu sekarang untuk bangsa dan negara. Saudara-saudara sekalian, ya politik memang seperti itu harus ramai enggak ada masalah,” katanya.

Ia juga mengaku dirinya tak memiliki dendam terhadap Anies dan tidak tersinggung ketika diberi nilai 11 dari 100 saat debat.

“Politik seperti itu, politik juga harus ramai, enggak ada masalah. Aku tuh terus terang saja, saya tuh enggak dendam sama Anies, enggak. Kalau dikasih nilai 11, gue tuh enggak apa-apa, eh bener lho,” ujarnya.

Prabowo bersyukur karena dengan nilai 11 yang diberikan oleh Anies, membuatnya berhasil memenangkan Pilpres karena mendapat simpati dari kelompok ibu-ibu.

“Sebetulnya dia yang bantu aku menang karena emak-emak kasihan iya kan? Saudara-saudara kalau debat presiden wle wle wle enggak menarik, rakyat seneng liat rame-rame seneng, bener enggak,” jelasnya.

Ia lalu mencontohkan dirinya tidak pernah melihat rekam jejak politik siapa pun saat membuat kebijakan untuk rakyat.

Walupun dirinya tidak unggul di Sumatra Barat (Sumbar), Ia menegaskan kebijakan-kebijakan pembangunan dan program-program prioritas pemerintah tetap berjalan di daerah tersebut.

“Cek Sumatera Barat, pupuk lancar gak di situ. Aku kalah juga di Aceh, coba cek, pupuk lancar gak. Coba cek bupati-bupati PKS. Kita harus dewasa, kita harus jadi bangsa yang dewasa. Kita ingin menang, tetapi kita harus siap kalah. Kalau mau belajar kalah, belajar dari Prabowo Subianto. Lima kali pemilihan, empat kali kalah. PKS ikut-ikut lagi,” kata Presiden sambil berkelakar.

Menurutnya, ketika Pilpres berakhir maka urusan kontestasi politik tak perlu dibicarakan kembali.

“Yang lewat, lewat, kita bersatu sekarang untuk bangsa dan negara!” lanjutnya.

Diketahui, Prabowo menghadiri Munas PKS didampingi oleh sejumlah Menterinya, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Lalu, terdapat pula Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat.

Sebagai informasi, PKS bergabung sebagai Partai Koalisi pendukung pemerintah usai Prabowo terpilih sebagai pemenang Pilpres 2024. PKS sebelumnya mendukung pasangan Anies-Cak Imin saat kontestasi Pemilu Presiden.*