Sosok Inisial ‘J’ di PSI, Pengamat: Tak Perlu Gimmick, Publik Tahu Jokowi

FORUM KEADILAN – Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan meyakini sosok “Mister J” yang dilantik sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak lain adalah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Iwan, tidak perlu lagi PSI menutup-nutupi identitas Ketua Dewan Pembina tersebut, sebab publik sudah bisa menebak arah politiknya.
“Saya yakin, yang dimaksud sebagai sosok Mister ‘J’ yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina PSI adalah mantan Presiden Joko Widodo. Mestinya tidak usah dibuat gimmick lagi, langsung diumumkan saja,” kata Iwan, dalam keterangannya, Minggu, 28/9/2025.
Iwan menguraikan sejumlah alasan mengapa Jokowi perlu memegang peran penting di PSI.
Pertama, Jokowi sebelumnya telah menyatakan akan bekerja keras membantu PSI agar bisa menembus parlemen pada Pemilu 2029. Menurut Iwan, hal itu menegaskan bahwa Jokowi tak kembali ke Solo untuk beristirahat setelah pensiun, melainkan tetap aktif di panggung politik.
Kedua, keberadaan Jokowi dianggap penting untuk menopang kepemimpinan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI. Dengan usia yang masih muda dan pengalaman politik yang minim, Kaesang dinilai membutuhkan “gendongan” dari ayahnya.
“Apalagi target PSI cukup berat, yaitu masuk parlemen 2029. Jokowi harus berperan langsung untuk menggendong Kaesang,” ujarnya.
Ketiga, Jokowi diyakini masih harus menjaga kiprah politik keluarganya, termasuk Gibran Rakabuming Raka yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden dan Bobby Nasution sebagai Gubernur Sumatera Utara.
“Walaupun Gibran dan Bobby pernah menjadi wali kota, mereka belum bisa dilepas begitu saja. Keduanya bisa mencapai jabatan saat ini juga tidak lepas dari peran Jokowi sebagai presiden waktu itu,” tutur Iwan.
Keempat, Iwan menilai bergabungnya Jokowi ke PSI akan menjaga eksistensi politiknya sekaligus memperkuat posisi tawar di tingkat nasional.
Meski demikian, Iwan pesimistis PSI bisa dengan mudah menembus Senayan pada 2029. Ia mengingatkan, pada Pemilu 2024 lalu, PSI gagal masuk parlemen meski Jokowi saat itu masih menjabat sebagai presiden.
“Sekarang, Jokowi bukan lagi presiden. Kekuatan politiknya tentu perlahan melemah,” katanya.
Diketahui, rumor ini muncul sejak pelantikan pengurus DPP PSI pada 26 September 2025, ketika Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni menyebut jajaran dewan pembina partai diisi tokoh berinisial “J”.
Kala itu, Raja Juli tidak merinci siapa sosok yang dimaksud. Ia hanya mengatakan bahwa identitas lengkapnya akan diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
“Dewan Pembina, Ketua, yang terhormat, Bapak J. Saya diperintahkan Mas Ketum, siapa nama J, ini beliau yang menjelaskan,” ujar Raja Juli.*
Laporan oleh: Muhammad Reza