Minggu, 03 Agustus 2025
Menu

Mantan Menko Ekuin Kwik Kian Gie Meninggal Dunia

Redaksi
Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) Kwik Kian Gie | Rahmad Fadjar Ghiffari/Forum Keadilan
Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) Kwik Kian Gie | Rahmad Fadjar Ghiffari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Mantan Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus ekonom senior Kwik Kian Gie meninggal dunia di usia 90 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno lewat unggahan di Instagram.

“Selamat jalan Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” ungkap Sandiaga dalam unggahan di Instagram, Selasa, 29/7/2025.

Diketahui, Kwik Kian Gie lahir pada 11 Januari 1935 di Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai seorang ekonom, akademisi, hingga tokoh publik yang bersih dan memiliki integritas tinggi.

Pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kwik Kian Gie menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Sebagai seorang lulusan ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Erasmus Rotterdam, Belanda, ia begitu vokal, independen dan berani mengkritik kebijakan pemerintah terutama yang dinilai menyimpang dari kepentingan rakyat.

Ia juga memiliki gagasan yang tajam dan selalu berpihak kepada rakyat kecil. Hal ini membuat Kwik Kian Gie dihormati oleh berbagai kalangan, baik yang berada di dalam maupun luar pemerintahan.

Selain itu, Kwik Kian Gie pun dikenal sebagai orang yang konsisten menolak liberalisasi ekonomi yang berlebihan. Ia juga sering mengkritik kebijakan ekonomi Indonesia yang di dalamnya terdapat campur tangan asing.

Kwik Kian Gie masih terus menulis, mengajar, hingga menyuarakan pendapatnya lewat berbagai forum akademik daan media sosial bahkan pada masa tuanya.*