Sempat Mau di-Tom Lembong-kan, Anies Ungkap Tekanan Proses Hukum Kasus Formula E: Gelar Perkara Sampai 19 Kali

FORUM KEADILAN – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa dirinya pernah mendapat tekanan proses hukum seperti yang terjadi pada sahabatnya, Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembonga atau Tom Lembong lewat kasus Formula E.
Hal itu ia ungkapkan saat hadir dalam Podcast Dialektika Madilog Forum Keadilan TV di Jakarta, Kamis, 24/7/2025.
Mulanya, ia menyebut bahwa tekanan itu bermula dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang saat itu menyidik kasus dugaan korupsi di Formula E hingga 19 kali gelar perkara.
“Pernah ada satu periode di mana proses penyidikan, itu Formula E. Luar biasa, sampai gelar perkara 19 kali,” ujar Anies.
Menurut sepemahaman dirinya, laporan di KPK terdiri dari beberapa jenjang dengan masing-masing tingkatan yang berbeda. Di antaranya, hasil investigasi KPK, lalu laporan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta aduan masyarakat (Dumas).
Ia menyebut bahwa kasus Formula E berdasarkan pada aduan masyarakat yang bisa dilaporkan oleh siapa saja.
“Dalam kasus Formula E itu Dumas, pengaduan masyarakat itu kan bisa siapa saja. Tapi pengaduan masyarakat ini mendapatkan perhatian, padahal BPKP tidak ada masalah, Inspektorat tidak ada masalah, BPK juga tidak ada masalah. Dan tidak pernah ada investigasi (KPK),” katanya.
Anies juga menyoroti lamanya proses klarifikasi kasus tersebut, di mana gelar perkara dilakukan hingga 19 kali.
“Gelar perkara biasanya dua atau tiga kali. Ini sampai 19 kali. Itu seperti presentasi. Dasar kasusnya apa, dasar hukumnya apa, lalu diperdebatkan. Kalau diterima ya lanjut, kalau tidak, dihentikan. Ini diperbaiki terus sampai 19 kali,” ujarnya.
Menurut Anies, pola semacam itu menunjukkan adanya kejanggalan dalam proses hukum. Ia mengisyaratkan bahwa pelaku dicari dahulu, lalu dicari kesalahannya.
Saat ditanya apakah dirinya mengalami kriminalisasi serupa seperti yang dialami Tom Lembong, Anies tidak menjawab secara langsung.
“Saya tidak tahu waktu itu mau di-Tom Lembong-kan. Yang saya tahu adalah proses Formula E ini,” katanya.
Meski demikian, Anies tetap menyatakan apresiasinya kepada para penyidik di KPK yang menurutnya masih memiliki integritas dan memilih untuk tidak melanjutkan perkara karena tidak menemukan cukup bukti.
“Saya salut di dalam tubuh KPK, orang-orang berintegritas itu ada. Mereka bilang tidak ada buktinya. Coba kalau mereka bilang ‘siap’, ya dicari (kesalahannya). Tapi nanti ditertawakan di pengadilan,” katanya.*
Laporan oleh: Syahrul Baihaqi