Selasa, 17 Juni 2025
Menu

Istilah Orde Baru Bakal Hilang, Puan: Jangan Sampai Ada yang Tersakiti

Redaksi
Ketua DPR RI Puan Maharani, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 27/5/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Ketua DPR RI Puan Maharani, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 27/5/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan tanggapannya terkait wacana penghapusan istilah ‘Orde Baru‘ dalam penulisan ulang sejarah Indonesia yang digagas oleh Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon.

Puan menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam menulis ulang sejarah. Ia mengingatkan agar proses tersebut tidak melukai pihak manapun atau menghapus bagian sejarah yang sudah terjadi.

“Apapun kalimatnya, apapun kejadiannya, jangan sampai kemudian ada yang tersakiti, jangan sampai ada yang kemudian dihilangkan. Karena sejarah ya tetap sejarah, jadi harus dikaji dengan baik dan dilakukan dengan hati-hati,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 27/5/2025.

Ia juga menekankan bahwa proses penulisan ulang sejarah harus dilakukan secara transparan dan tidak tergesa-gesa. Menurutnya, meski ada bagian sejarah yang pahit, semuanya tetap perlu disampaikan apa adanya.

“Harus dilakukan secara hati-hati, transparan, jangan terburu-buru, dan jangan kemudian menghapus sejarah yang ada. Walaupun itu pahit, namun harus tetap disampaikan dengan transparan,” ujarnya.

Puan turut mengingatkan tentang pentingnya prinsip ‘Jas Merah’ atau Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah. Ia menilai bahwa jika memang ada upaya untuk memperbaiki narasi sejarah, maka harus dilakukan dengan cara yang bijak dan bertanggung jawab.

“Kalau memang ingin diperbaiki silakan, tapi namanya sejarah, apakah itu pahit, apakah itu baik, kalau memang diulang, harus diulang dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Novia Suhari