FORUM KEADILAN – Sejumlah perusahaan besar Amerika Serikat (AS) bertemu dengan perwakilan pemerintah Indonesia untuk membahas kebijakan Tingkat Komponen dalam Negeri (TKDN) di sektor Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan Kesehatan.
Hal tersebut menjadi salah satu rangkaian negosiasi tarif antara Indonesia dan AS.
Diketahui, pertemuan berlangsung dalam acara Round Table Discussion United States-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington DC, AS pada Rabu, 23/4.
Perusahaan-perusahaan yang hadir diketahui antara lain Amazon, Ciscom Cargill, Pfizer, Freeport, Boeing, dan Lockheed Martin.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Koordinator Delegasi RI dan Tim Negosiasi Tarif dengan AS menerima langsung masukan dari dunia usaha dalam pertemuan tersebut.
“Kami berterima kasih atas masukan US-ABC, dan kami berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang mendukung investasi dan membangun kemitraan yang saling menguntungkan,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 28/4/2025.
Dalam pertemuan itu, pemerintah Indonesia menjelaskan kebijakan yang sedang disiapkan untuk mendukung iklim investasi dan perdagangan yang lebih terbuka dan kompetitif.
Kebijakan tersebut meliputi relaksasi TKDN di sektor TIK dan kesehatan, fasilitas perdagangan melalui penyederhanaan prosedur impor dan bea cukai, beserta penguatan kebijakan neraca komoditas agar lebih adaptif terhadap kebutuhan industri dan perdagangan internasional.
US-ABC turut menyampaikan apresiasi terhadap rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Deregulasi untuk mengkoordinasikan implementasi berbagai kebijakan itu. Organisasi juga berpendapat sinergi dalam mendorong transformasi digital di Indonesia menjadi hal penting.
Amazon dan Cisco yang hadir dalam diskusi menyampaikan komitmen mendukung pengembangan pusat data di Indonesia.
Kawasan seperti Batam dan Bintan yang telah dikembangkan sebagai Free Trade Zone (FTZ) dinilai penting untuk memfasilitasi investasi perusahaan IT asal AS.
US-ABC juga mengapresiasi inisiatif pemerintah yang dinilai inklusif dan transparan dalam menghimpun masukan dari sektor swasta untuk merumuskan respons terhadap kebijakan tarif resiprokal dari AS.
Organisasi mendukung langkah strategis Indonesia dalam memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga didampingi oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, beserta KUAI KBRI Washington DC Ida Bagus Bimantara.*