Prabowo Kritik Sikap Standar Ganda Negara Barat Terkait HAM

FORUM KEADILAN – Presiden RI Prabowo Subianto mengkritisi sikap-sikap negara barat yang menerapkan standar ganda saat menyikapi isu Hak Asasi Manusia (HAM), khususnya terkait krisi kemanusiaan di Gaza, Palestina.
Prabowo pun menyoroti mengenai inkonsistensi beberapa negara barat yang dulu menggaungkan nilai-nilai demokrasi dan HAM ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, tetapi justru bungkam ketika melihat pelanggaran HAM yang terjadi secara terang-terangan di Palestina.
“Banyak negara barat datang ke Indonesia 30 tahun lalu dan mengajari kami tentang HAM, demokrasi. Kami belajar dari mereka. Tapi, sekarang, saat kita semua melihat pelanggaran HAM terang-terangan di depan mata, banyak dari mereka justru diam,” ujar Prabowo
Menurutnya, negara-negara yang diam selama ini mengklaim sebagai penjaga nilai-nilai universal hingga menimbulkan kesadaran baru bagi negara-negara global selatan.
“Ini menyedihkan, tetapi ini membangunkan kami. Kami jadi sadar, oh, begitu ya?” lanjutnya.
Tragedi kemanusiaan di Gaza, kata PraBOWO, bukan hanya sekedar persoalan politik luar negeri, tetapi juga kegagalan sistem global dalam menegakkan keadilan dan kemanusiaan.
“Bagaimana mungkin anak berusia enam tahun dianggap bersalah? Bagaimana mungkin seorang ibu tanpa senjata dibom, kehilangan rumah dan segalanya? Ini tidak masuk akal,” tegasnya.
Lalu, Prabowo mengumumkan rencana kunjungan diplomatiknya ke Kairo, Doha, dan Amman untuk dapat bertemu dengan para pemimpin kawasan, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Abdullah II dari Yordania.
Langkah ini adalah bagian dari diplomasi aktif Indonesia dalam mendorong solusi dalami dan penyaluran bantuan kemanusiaan.
“Inilah cara kami menunjukkan solidaritas. Indonesia memang jauh secara geografis, tetapi rakyat saya merasa bahwa serangan terhadap rakyat Gaza, Palestina, Lebanon, dan Suriah—seolah merupakan serangan terhadap diri mereka sendiri,” lanjutnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia sudah mengirimkan tim medis bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk dapat mendirikan rumah sakit lapangan di Gaza dan Pemerintah juga berkomitmen membangun fasilitas kesehatan tambahan di Gaza dan Tepi Barat, beserta menerima warga sipil yang terluka dan pelajar Palestina untuk dirawat dan bersekolah di Indonesia.
“Kami ingin mereka kembali ke tanah air dalam kondisi selamat, sehat, dan berpendidikan,” tuturnya.
Prabowo menegaskan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan keluar permanen dari konflik berkepanjangan, tetapi mengingatkan bahwa hak atas keamanan dan eksistensi kedua belah pihak, termasuk Israel, yang tetap harus dijamin.
“Saya percaya bahwa pada akhirnya, harus ada kerja sama damai. Itulah kunci perdamaian sejati,” pungkasnya.*