Rabu, 25 Juni 2025
Menu

Operasi DVI Kasus Kebakaran Glodok Plaza Ditutup

Redaksi
Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 5/3/2025 | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 5/3/2025 | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Operasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dalam kasus kebakaran Glodok Plaza, ditutup. Hal itu berdasarkan hasil Analisis Evaluasi (Anev) yang dilakukan tim DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri.

Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan menyampaikan, adapun hasil kesimpulan dari Anev tersebut, pihaknya telah menerima 14 laporan orang hilang. Sementara, kata Nyoman Eddy, tim DVI telah menerima 16 kantung jenazah.

“Tim DVI juga telah menerima 16 kantung jenazah sebagaimana yang telah kita ketahui tetap seperti itu,” katanya kepada media di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 5/3/2025.

Dari 16 kantung jenazah tersebut,pihak Rumah sakit berhasil menemukan identitas 6 korban dalam peristiwa kebakaran Glodok Plaza. Namun, body part dari enam kantung jenazah tidak berhasil diidentifikasi.

“Kita ketahui bahwa kondisinya sangat rusak karena jenazah sudah hangus terbakar. Sehingga kita juga berusaha keras untuk pemeriksaan DNA, tetapi tetap tidak bisa kita dapatkan,” ujarnya.

Selain itu, Nyoman Eddy mengungkapkan adanya kesimpulan-kesimpulan baru yang didapat pihaknya, yakni, terdapat delapan orang hilang yang masih belum ditemukan, di antaranya dua laki-laki dan enam perempuan.

“Terdapat delapan individu yang berdasarkan laporan orang hilang yang belum ditemukan. Kalau kita kelompokkan jadi dua, enam individu perempuan dan dua individu laki-laki,” imbuhnya.

Kemudian, pihaknya menemukan dua identitas berjenis kelamin laki-laki, yang tidak ada dalam daftar laporan orang hilang.

“Terdapat dua profil DNA laki-laki yang tidak cocok dengan seluruh profil DNA individu yang dilaporkan hilang,” ucap Nyoman Eddy.

“Dari sampel yang kita ambil semuanya ternyata kita temukan dua profil DNA full laki-laki tetapi tidak cocok dengan semua orang yang dilaporkan hilang,” sambungnya.

Nyoman Eddy menegaskan, berdasarkan pertimbangan dan hasil upaya maksimal yang dilakukan tim DVI Pusdokkes Polri, proses pencarian barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah dihentikan, tidak ada lagi tambahan data antemortem dari pihak keluarga yang merasa kehilangan, maka operasi DVI resmi ditutup.

“Dengan hasil upaya maksimal yang kami laksanakan, maka operasi DVI kami nyatakan ditutup. Proses pencarian barang bukti di TKP sudah dihentikan, sudah tidak ada lagi pengiriman barang bukti maupun body part dari TKP ke pos DVI,” tegasnya.

Namun, lanjut Nyoman Eddy, jika ditemukan kembali barang bukti maupun body part di TKP, maka pihaknya akan meneruskan pemeriksaan.

“Apabila di kemudian hari ditemukan kembali barang bukti atau body part dan property milik orang yang dilaporkan hilang di TKP, maka tim DVI akan kembali menerima dan akan meneruskan pemeriksaan terhadap barang bukti tersebut,” tandasnya.*

Laporan Ari Kurniansyah