Selasa, 24 Juni 2025
Menu

Bahlil Sebut Gagasan KIM Plus Permanen Baik untuk Stabilitas Pemerintahan

Redaksi
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin, 17/2/2025 | Muhammad Reza/Forum Keadilan
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin, 17/2/2025 | Muhammad Reza/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menilai, gagasan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus menjadi permanen sebagai ide yang baik demi menjaga stabilitas pemerintahan.

Menurut Bahlil, tidak ada pemerintahan yang berhasil tanpa stabilitas politik yang kuat. Oleh karena itu, ia berpandangan bahwa KIM permanen bisa menjadi solusi untuk menjaga kesinambungan pemerintahan di masa mendatang.

“Saya pikir itu sebuah ide dan gagasan yang cukup baik. Tidak ada pemerintahan yang berhasil tanpa ada stabilitas. KIM permanen itu menuju kepada stabilitas,” ujar Bahlil di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin, 17/2/2025.

Bahlil menambahkan, Partai Golkar melihat gagasan tersebut sebagai sesuatu yang positif dan perlu mendapat dukungan. Namun, ia menekankan pentingnya komunikasi lebih lanjut mengenai bentuk dan pola koalisi permanen tersebut.

“Golkar berpandangan itu ide yang bagus dan harus kita dukung. Tinggal dikomunikasikan bentuknya dan polanya seperti apa, itu yang harus kita bicarakan dan didetailkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Sugiono buka suara soal koalisi permanen yang diusulkan Presiden Prabowo Subianto. Sugiono mengatakan usulan itu demi semangat persatuan dan terus menciptakan suasana rukun serta damai.

“Kemarin ide itu disampaikan karena kan, dari perjalanan yang kita lewati dari menentukan koalisi sampai pemerintahan ini berlangsung, kita punya pandangan yang sama terhadap permasalahan bangsa ini, mencari solusi-solusi terhadap permasalahan tersebut, kemudian kita ingin menciptakan suatu suasana yang rukun, damai, dan sejuk,” kata Sugiono setelah menghadiri puncak perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu,15/2.

Namun, ide ini juga menuai berbagai tanggapan dari sejumlah pihak. Beberapa kalangan menilai koalisi permanen berpotensi mengurangi dinamika politik dan sistem checks and balances dalam demokrasi.*

Laporan Muhammad Reza