Partai Buruh: Malaysia Sengaja Biarkan Buruh Ilegal untuk Kepentingan Politik

FORUM KEADILAN – Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal menuding pemerintah Malaysia sengaja membiarkan buruh migran ilegal untuk dimanfaatkan dalam kepentingan politik, terutama menjelang pemilu.
“Mereka (buruh migran) itu sengaja dibiarkan ilegal. Nanti menjelang pemilu tiba-tiba menjadi legal, dan suaranya untuk partai tertentu. Itu yang terjadi di Malaysia,” katanya kepada wartawan di Keduataan Besar Malaysia, Jakarta, Kamis, 30/1/2025.
Selain itu, ia juga menyoroti kebijakan upah murah yang diterapkan Malaysia terhadap buruh migran Indonesia.
Menurutnya, dengan adanya tenaga kerja murah, ekonomi Malaysia menjadi lebih kompetitif dibandingkan Indonesia, terutama dalam industri kelapa sawit.
“Mereka (pekerjaan migran) dibayar upah murah, dengan upah murah, ekonomi Malaysia punya daya saing. Kelapa sawitnya lebih murah dibandingkan dengan Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Said mengkritik tindakan aparat Malaysia yang dianggap represif terhadap buruh migran.
Ia mempertanyakan mengapa buruh ilegal yang sebelumnya dibiarkan justru menjadi sasaran tindakan kekerasan oleh kepolisian Malaysia.
“Mereka (Malaysia) menikmati kok buruh-buruh ilegal itu. Kenapa mesti dibunuh dan ditembak oleh polisi mereka?” ucapnya.
Menurut data yang ia sampaikan, terdapat lebih dari 5 juta buruh migran di Malaysia. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya perlindungan pemerintah bagi mereka para pekerja migran.
“Mereka (pekerja migran lainnya) juga harus dilindungi,” tutup Said.*
Laporan Novia Suhari