FORUM KEADILAN – Mobil milik jenazah Brigjen (Purn) TNI Hendra Hendrawan Ostevan ditemukan sekitar pukul 10:00 WIB, di di Dermaga Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Mobil tersebut ditemukan di dasar laut, tidak jauh dari lokasi penemuan korban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, proses pencarian selama delapan hari ini, membuahkan hasil. Hal ini, upaya dari tim gabungan dari Basarnas, Ditpolairud Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polsek Tanjung Priok.
“Bahwa sekira jam 10 pagi ini telah ditemukan mobil yang diduga dikendarai oleh Brigjen TNI Purnawirawan yang ditemukan meninggal dunia, mobil Toyota Vios B 1606 LB. Upaya pencarian tim gabungan membuahkan hasil,” katanya kepada media, di Polda Metro Jaya, Sabtu, 18/1/2025.
Ade Ary menuturkan, mobil yang ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah. Tepatnya, di Dermaga Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Dengan demikian, petugas di lapangan kini telah mengevakuasi mobil tersebut. Selanjutnya, kata Ade Ary, akan dilakukan pemeriksaan guna mencari alat bukti terkait kematian korban.
“Selanjutnya mobil akan dilakukan pemeriksaan laboratoris, pendalaman oleh Puslabfor Polri,” ucapnya.
Sebelumnya, polisi menyampaikan bahwa rekaman CCTV di lokasi tersebut menunjukkan pensiunan perwira tinggi bintang satu TNI itu berkendara menggunakan mobil Toyota Vios dengan nomor polisi B 1606 LB. Yang bersangkutan masuk ke Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB. Mobil tersebut terus melaju di sekitar Kade 07-08 sampai ke ujung Dermaga KCN Marunda.
”Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” ujarnya.
Belum diketahui pasti alasan korban berkendara sampai ujung dermaga. Yang pasti, kata Ade Ary, pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga korban melalui Tim Gakkum Ditpolairud Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi juga telah membenarkan informasi temuan jenazah pensiunan TNI dengan pangkat terakhir brigjen.*
Laporan Ari Kurniansyah