FORUM KEADILAN – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyoroti tingginya angka golongan putih (golput) pada pemilihan kepala daerah (pilkada).
Menurut Bima, ada berbagai faktor yang memengaruhi rendahnya tingkat partisipasi pemilih.
“Ya pasti angka golput tinggi ini kan bisa macam-macam ya karena faktor administratif, faktor ideologis, atau faktor teknis,” ujar Bima di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa, 10/12/2024.
Bima menyoroti jadwal penyelenggaraan pesta demokrasi yang berdekatan, seperti pemilihan legislatif (pileg), pemilihan presiden (pilpres), dan pilkada, sebagai salah satu pemicu kejenuhan masyarakat untuk berpartisipasi.
Selain itu, menurut Bima, faktor cuaca juga berperan penting, terutama di musim bencana yang terjadi di beberapa daerah.
“Di beberapa wilayah, cuaca buruk dan bencana alam mengurangi tingkat partisipasi masyarakat. Ditambah lagi, jumlah TPS (tempat pemungutan suara) yang lebih sedikit membuat jarak antara pemilih dan TPS semakin jauh,” jelasnya.
Meski begitu, Bima menekankan pentingnya partisipasi politik masyarakat untuk memperkuat legitimasi demokrasi.
“Tingkat partisipasi politik yang tinggi jelas lebih baik bagi legitimasi demokrasi kita,” tegasnya.
Bima menambahkan bahwa tidak ada satu faktor tunggal yang sepenuhnya menjelaskan tingginya angka golput.
Oleh karena itu, Bima mengajak semua pihak untuk terus meningkatkan kesadaran politik masyarakat guna memperbaiki tingkat partisipasi di masa mendatang.*
Laporan Muhammad Reza