Kamis, 19 Juni 2025
Menu

Kamus Gen Alpha: Memahami Istilah Kekinian seperti “Rizz”, “Gyatt”, hingga “Sheesh”

Redaksi
Ilustrasi anak-anak | Ist
Ilustrasi anak-anak | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Generasi Alpha (Gen Alpha) adalah generasi yang tumbuh di tengah ledakan teknologi digital dan budaya internet. Sebagai hasilnya, mereka menciptakan bahasa yang dinamis, penuh istilah baru yang sering kali membingungkan bagi generasi sebelumnya. Mulai dari istilah seperti rizz hingga vibe check, bahasa Gen Alpha mencerminkan identitas mereka yang modern dan global. Berikut adalah panduan “kamus” Gen Alpha yang membahas arti beberapa istilah populer.

1.⁠ ⁠Rizz

Istilah ini singkatan dari charisma dan digunakan untuk menggambarkan kemampuan seseorang dalam menarik perhatian atau memikat hati orang lain.

Contoh penggunaan:

“Dia punya unspoken rizz, nggak perlu ngomong banyak buat bikin orang suka.”

2.⁠ ⁠Gyatt

Gyatt adalah ekspresi yang digunakan untuk menunjukkan kekaguman, biasanya pada penampilan seseorang. Istilah ini dipopulerkan oleh streamer dan gamer.

Contoh penggunaan:

“Whoa, gyatt! Outfit-nya keren banget hari ini!”

3.⁠ ⁠Mewing

Istilah ini merujuk pada teknik posisi lidah tertentu yang diklaim dapat memperbaiki bentuk wajah atau rahang secara alami. Tren ini populer di media sosial, terutama di kalangan mereka yang peduli dengan estetika wajah.

Contoh penggunaan:

“Aku udah coba mewing tiap hari, semoga rahangnya jadi lebih tegas.”

4.⁠ ⁠Sigma

Sigma merujuk pada seseorang yang mandiri, kuat, dan tidak terikat oleh norma sosial. Biasanya digunakan untuk menggambarkan sosok yang penuh percaya diri namun tetap rendah hati.

Contoh penggunaan:

“Dia nggak pernah ikut tren, tapi tetap keren. Benar-benar sigma male!”

5.⁠ ⁠Skibidi

Skibidi adalah istilah yang berasal dari lagu viral atau meme di media sosial. Popularitasnya melonjak dengan adanya “Skibidi Toilet” yang merujuk pada tren absurd di TikTok dan YouTube.

Contoh penggunaan:

Skibidi bop bop yes yes yes! Kamu tahu kan tren ini di TikTok?”

6.⁠ ⁠Ohio

Dalam meme internet, “Ohio” sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang aneh atau tidak wajar, biasanya dalam konteks humor.

Contoh penggunaan:

“Kenapa situasi ini jadi aneh banget? Kayak ada di Ohio!”

7.⁠ ⁠Sus

Singkatan dari suspicious (mencurigakan), istilah ini pertama kali populer lewat gim Among Us.

Contoh penggunaan:

“Dia tiba-tiba berubah sikap, agak sus sih.”

8.⁠ ⁠Cap

Cap berarti kebohongan, sedangkan no cap berarti jujur atau fakta. Istilah ini banyak digunakan untuk mengklarifikasi kebenaran.

Contoh penggunaan:

“Dia bilang dia punya Ferrari? Itu sih cap banget.”

9.⁠ ⁠GOAT

Singkatan dari Greatest of All Time, digunakan untuk menyebut seseorang atau sesuatu yang dianggap terbaik dalam suatu bidang.

Contoh penggunaan:

“Lionel Messi adalah GOAT dalam dunia sepak bola.”

10.⁠ ⁠Bet

Bet adalah respons singkat yang berarti “oke” atau “siap”. Istilah ini menunjukkan persetujuan atau tantangan.

Contoh penggunaan:

“Kamu mau duel game nanti malam? Bet!”

11.⁠ ⁠Vibe Check

Istilah ini digunakan untuk mengevaluasi atau merasakan suasana hati seseorang atau sebuah situasi. Jika vibe-nya positif, berarti suasana menyenangkan.

Contoh penggunaan:

“Pesta tadi malam lolos banget dari vibe check!”

12.⁠ ⁠Sheesh

Ekspresi ini digunakan untuk menunjukkan rasa kagum atau terkejut. Populer di TikTok, biasanya dilengkapi dengan nada tinggi.

Contoh penggunaan:

Sheesh! Skor kamu di game itu gila banget!”

Itulah 12 bahasa Gen Alpha sangat dipengaruhi oleh media sosial, tren internet, dan budaya global. Platform seperti TikTok, YouTube, dan Instagram menjadi tempat utama bagi mereka untuk menyerap dan menyebarkan istilah baru. Istilah ini juga mencerminkan pola komunikasi yang singkat, kreatif, dan sering kali disertai humor.

Istilah-istilah dalam kamus Gen Alpha mencerminkan identitas dan cara berpikir generasi yang tumbuh di era digital. Dengan memahami istilah seperti rizz, sheesh, dan lainnya, kita tidak hanya mendekatkan diri dengan budaya mereka tetapi juga membuka wawasan tentang bagaimana bahasa terus berevolusi seiring waktu.*

Laporan Dian Pangestu Pancar