Kamis, 19 Juni 2025
Menu

Soal Konflik di Sampang, Bawaslu: Daerah Paling Rawan Pilkada

Redaksi
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 19/11/2024 | Syahrul Baihaqi/Forum Keadilan
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 19/11/2024 | Syahrul Baihaqi/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja angkat bicara terkait konflik Pilkada Sampang, Madura, yang menyebabkan satu orang tewas. Menurutnya, daerah tersebut merupakan salah satu wilayah paling rawan berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKPU)

“Kalau Madura, Sampang itu termasuk daerah paling rawan, terindeks kerawanan pilkada pada pilihan kepala daerah tahun 2024,” ujar Bagja kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 19/11/2024.

Bagja menegaskan pentingnya menjaga kondusivitas selama proses pilkada, mengingat potensi konflik di tingkat akar rumput. Ia menegaskan bahwa pilkada seharusnya menjadi ajang damai, bukan arena pertikaian.

“Seharusnya tidak boleh ada nyawa hilang dalam pilkada. Tidak harus juga kemudian ditukar dengan nyawa. Ini hal yang tidak sepadan,” katanya.

Selain itu, Bagja menekankan bahwa perbedaan pilihan politik tidak boleh menjadi alasan untuk melakukan kekerasan. Apalagi, kata dia, proses pemilu merupakan mekanisme damai untuk pergantian atau kelanjutan kekuasaan.

“Pemilu adalah proses transfer kekuasaan secara damai. Tidak ada kaitannya dengan kekerasan seharusnya,” tambahnya.

Bawaslu bersama Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) dan pihak kepolisian saat ini tengah melakukan supervisi atas insiden yang terjadi di Sampang. Ia menyayangkan kekerasan yang sempat terjadi di wilayah tersebut dan menegaskan pentingnya langkah pencegahan agar hal serupa tidak terulang.

“Kita memilih pasangan tertentu kan boleh-boleh saja. Tapi jangan sampai karena berbeda pendapat kemudian melakukan kekerasan. Itu yang dihindari dari pilkada dan pemilu,” katanya.

Sebelumnya, salah seorang warga di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, berinisial JSP tewas dibacok oleh sejumlah warga usai menemui kandidat calon Bupati Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi, Minggu, 17/11.

Korban pembacokan tersebut memiliki dukungan politik yang berbeda dengan warga di tempat tinggalnya yang memilih untuk mendukung ke paslon nomor urut 1 KH Mohammad Bin Mu’afi Zaini dan H Abdullah Hidayat.*

Laporan Syahrul Baihaqi