FORUM KEADILAN – Dunia perfilman kerap menghadirkan karya-karya inspiratif yang diadaptasi dari cerpen atau pun novel. Di Indonesia, film adaptasi novel menjadi tren yang semakin diminati.
Mengangkat novel best seller ke layar lebar memberikan kesempatan bagi penonton untuk menikmati cerita populer dalam format yang lebih visual dan memikat.
Oleh karena itu, jangan sampai melewatkan rekomendasi film dengan alur cerita yang diangkat dari novel:
1. 5 CM
5 cm merupakan film yang bergenre drama adventure. Film ini merupakan adaptasi dari novel yang telah menjadi best seller selama dua tahun berturut-turut dengan berjudul sama yaitu 5 cm yang merupakan karya Donny Dhirgantoro yang diterbitkan pada tahun 2005.
Film 5 cm ini disutradarai oleh Rizal Mantovani, menceritakan tentang 5 orang sahabat, mereka terdiri dari Genta, Zafran, Arial, Riani, dan Igor. Film dimulai ketika mereka mulai muncul perasaan jenuh karena persahabatan mereka sudah berlangsung 10 tahun lamanya.
Mereka memiliki tantangan, dimana Genta adalah sosok yang paling dewasa dalam persahabatan ini, memberikan tantangan kepada 4 kawannya untuk tidak saling berkomunikasi selama 3 bulan, jika mereka berhasil melewati masa itu akan ada agenda selebrasi untuk merayakan keberhasilan mereka.
Tiga bulan berlalu, mereka semua berhasil menyelesaikan tantangan tersebut. Lalu setelah itu mereka kembali bertemu dan merayakan pertemuan mereka dengan perjalanan penuh mimpi dan tantangan yaitu melakukan perjalanan untuk mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi Jawa pada 17 Agustus.
2. Bumi Manusia
Film Bumi Manusia merupakan film yang bergenre drama historis, yang diangkat dari novel Pramoedya Ananta Toer dengan judul yang sama. Bumi Manusia menampilkan karya-karya Pramoedya yang pernah dilarang beredar di masa Orde Baru.
Film Bumi Manusia ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo, menceritakan kehidupan Minke yang merupakan siswa HBS atau sekolah menengah atas dengan pengantar bahasa Belanda. Minke merupakan siswa satu-satunya dari orang Indonesia diantara siswa Belanda. Ia mendapatkan kesempatan bersekolah disana karena keturunan priyayi.
Minke begitu takjub akan ilmu pengetahuan di sekolahnya. Melalui interaksi nya dengan masyarakat kolonial, cara berpikir progresif bangsa Eropa yang dia dapat di sekolah bertolak belakang dengan sistem penjajahan kolonialisme yang menjadikan masyarakat pribumi sebagai strata sosial ketiga setelah bangsa Eropa dan Tionghoa.
Suatu hari di Surabaya, Minke diajak Robert Suurhof mampir ke rumah keluarga Mellema, Boerderij Buitenzorg di Wonokromo. Kedatangan Minke disambut penuh kecurigaan oleh Robert Mellema, padahal ia menyambut Suurhof dengan penuh keakraban. Sementara adiknya Annelies Mellema serta ibunya Ontosoroh menerima Minke dengan gembira.
Lama kelamaan Minke mulai menjalin hubungan mesra dengan Annelies dan Ontosoroh, walau Annelies sempat merasa belum terbiasa dengan Minke, pada akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
Namun, pengadilan Belanda pun tidak mengakui perkawinan Minke dengan Annelies secara hukum karena Annelies masih di bawah umur. Minke dan Nyai Ontosoroh pun terus berjuang melawan hukum kolonial ini.
3. Imperfect
Film Imperfect merupakan film yang disutradarai Ernest Prakasa. Film itu merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya istri Ernest, Meira Anastasia.
Film ini menceritakan kisah Rara, seorang perempuan bertubuh besar yang kerap merasa minder karena penampilannya tidak sesuai dengan standar kecantikan masyarakat. Meski demikian, ia memiliki kekasih yang tulus mencintainya, Dika, yang selalu mendukungnya apa adanya.
Rara bekerja di sebuah perusahaan kosmetik dan mendapatkan tawaran promosi, tetapi harus mengubah penampilannya agar terlihat lebih “ideal”. Dilema antara menjadi diri sendiri atau berubah demi karier membuat Rara harus menghadapi berbagai konflik, baik dengan dirinya sendiri, orang-orang di sekitarnya, maupun dunia yang penuh tuntutan.
4. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini atau NKCTHI merupakan film bergenre keluarga yang diadaptasi oleh novel, tulisan dari Marchella FP, dengan judul yang sama.
Disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, film ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang terlihat bahagia, ada kakak beradik bernama Angkasa, Aurora, dan Awan.
Ketiga nya menghadapi kisah pilu nya masing-masing. Angkasa yang selalu merasa tertekan dan terbebani karena disuruh bertanggung jawab terhadap apa pun yang dilakukan oleh adiknya.
Kemudian Aurora, anak kedua yang selalu merasa tidak pernah diperhatikan oleh keluarganya. Sementara Awan si bungsu yang selalu merasa tidak dipercaya oleh ayahnya untuk berproses sendiri.
Setelah ketiga anak itu mengalami banyak masalah dalam hidupnya, akhirnya suasana rumah yang biasanya tenang menjadi sedikit tegang. Mereka mulai berani mengutarakan isi hati yang menjadi beban dalam hidup mereka saat ini.
5. Negeri 5 Menara
Film Negeri 5 Menara adaptasi dari novel karya A. Fuadi, yang disutradarai oleh Affandi Abdul Rachma. Novel tersebut meraih titel sebagai novel best seller, novel ini juga turut memperoleh beberapa penghargaan.
Salah satunya adalah penghargaan sebagai Buku Fiksi Terbaik, Perpustakaan Nasional Indonesia pada tahun 2011.
Film ini menceritakan tentang kehidupan enam santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada Baso dari Gowa, Atang dari Bandung, Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Madura dan Alif dari Bukit Tinggi.
Mereka bersama sama menuntut ilmu di Pondok Madani ponorogo. Mereka berenam selalu kumpul di menara masjid dan menamakan diri mereka sahibul menara atau para pemilik menara.
Menjalani kehidupan di pondok pesantren tentu tidak semudah yang dibayangkan. Namun, di sisi lain mereka bersemangat untuk segera lulus dari pondok pesantren dan mewujudkan impian mereka untuk menjelajah tanah Eropa dan Amerika.
6. Filosofi Kopi
Filosofi Kopi diangkat dari novel karya Dewi Lestari, disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, ia memutuskan untuk melakukan peralihan genre dari drama menjadi laga.
Film Filosofi Kopi menceritakan tentang Ben seorang anak petani kopi yang dibesarkan di perkebunan kopi sejak kecil. Namun, ada sebuah peristiwa yang membuat ayahnya tidak suka dengan kopi lagi.
Namun, Ben membuka sebuah kedai kopi hingga bertemu dengan Jody. Mereka mengelola kedai kopi dengan mimpi besar untuk menyajikan “kopi terbaik”. Ben, seorang barista idealis, percaya bahwa setiap cangkir kopi memiliki filosofi kehidupan yang unik.
Sementara itu, Jody lebih realistis dan fokus pada keberlangsungan bisnis. Ketegangan muncul ketika mereka menerima tantangan menciptakan kopi sempurna yang dapat menyentuh hati semua orang.
7. Dear Nathan
Dear Nathan merupakan novel romance best seller yang diangkat ke layar lebar. Novel ini terinspirasi dari pengalaman pribadi dan teman-teman sekelas Erisca.
Novel yang dijadikan film ini disutradarai oleh Indra Gunawan, yang menceritakan tentang Salma yang merupakan seorang siswi pindahan di SMA Garuda terlambat masuk di hari pertamanya. Namun peristiwa ini membuatnya bertemu dengan Nathan, seorang siswa yang dikenal berandalan dan suka berkelahi.
Namun, dengan adanya pertemuan mereka, kedekatan mulai tumbuh di antara mereka sehingga membawa perubahan besar dalam hidup masing-masing. Seiring berjalannya waktu, Salma harus menghadapi masa lalu Nathan yang kelam dan berbagai tantangan dalam hubungan mereka, termasuk tekanan keluarga dan sekolah.*
Laporan Zahra Ainaiya