FORUM KEADILAN – Setiap tahunnya tanggal 10 November, diperingati sebagai hari Pahlawan Nasional, sebagai momen penting untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Setiap tahun, peringatan Hari Pahlawan disertai dengan tema dan logo yang khas. Pada tahun ini, Kementerian Sosial (Kemensos) menetapkan tema “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu”, yang mengingatkan kita bahwa tentang pentingnya menghargai jasa para pahlawan serta menumbuhkan cinta dan rasa tanggung jawab terhadap tanah air.
Sebagaimana yang dimaksud dapat meneruskan semangat patriotisme dengan cara mencintai dan berkontribusi positif terhadap negara, baik melalui karya, pengabdian, maupun kebijakan yang mendukung kemajuan dan kesejahteraan bersama, dan dengan meneladani pahlawan, diharapkan masyarakat dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta memperjuangkan Indonesia yang lebih baik.
Begitu juga dengan Logo Hari Pahlawan 2024, merepresentasikan semangat meneladani perjuangan para pahlawan untuk meneruskan cita-cita pendiri bangsa dan terus mencintai negeri. Selain itu, logo ini juga menampilkan beberapa elemen yang masing-masing memiliki makna tersendiri.
- Siluet Pejuang: melambangkan seorang pejuang yang bertekad berdiri teguh untuk berjuang demi generasi masa depan yang lebih baik, disertai dengan genggaman yang mengingatkan persatuan dan kesatuan yang menjadi dasar perjuangan bangsa Indonesia.
- Garis Melingkar Berpotongan: melambangkan pertemuan dua jalan hidup yang saling terhubung. Berarti bahwa rela berkorban, dengan mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan bangsa dan negara.
- Cermin Berhadapan: melambangkan gagasan bahwa pahlawan adalah teladan yang bisa kita terapkan untuk merefleksi diri dari tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari.
- Perisai: melambangkan keberanian dalam mempertahankan diri untuk menghadapi tantangan, melindungi seluruh tumpah darah Indonesia dan menjaga keutuhan bangsa.
- Siluet Hotel Yamato: melambangkan simbol perjuangan mendalam pada sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang terjadi di Surabaya, dikenal dengan sebutan perobekan bendera pada tanggal 19 September 1945. Peristiwa itu terjadi di Hotel Majapahit yang dahulu namanya Hotel Yamato.
Adapun nilai historisnya, sejarah tanggal 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan Nasional, bermula terjadi pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris di Surabaya.
Pertempuran tersebut memuncak dipicu terbunuhnya Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby, perwira Inggris. Inggris kemudian mengeluarkan ultimatum pada 9 November 1945, menuntut agar rakyat Surabaya menyerahkan senjata mereka. Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada 10 November 1945.
Rakyat Surabaya yang dipimpin Bung Tomo tetap berjuang mati-matian mempertahankan kota mereka. Pertempuran berlangsung selama tiga minggu dengan ribuan pejuang gugur, mayoritasnya merupakan warga sipil setempat.
Untuk menghormati perjuangan itu, pemerintah menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan, menginspirasi bangsa untuk meneladani semangat para pahlawan.
Melalui semangat yang mereka wariskan, kita diingatkan akan pentingnya menjaga persatuan, terus berkontribusi positif, dan mempertahankan nilai-nilai kemerdekaan di tengah perkembangan zaman.
Semoga dengan adanya peringatan Hari Pahlawan, dapat menginspirasi kita semua terutama anak muda untuk meneruskan cita-cita perjuangan, menjadikan Indonesia lebih kuat dan maju demi masa depan yang lebih baik.*
Laporan Zahra Ainaiya