Akui Kekalahan dari Donald Trump di Pilpres AS 2024, Kamala Harris Janji Bantu Masa Transisi

Wakil presiden (Wapres) dan calon presiden (Capres) dari Partai Demokrat, Kamala Harris | Ist
Wakil presiden (Wapres) dan calon presiden (Capres) dari Partai Demokrat, Kamala Harris | Ist

FORUM KEADILAN – Wakil presiden (Wapres) dan calon presiden (Capres) dari Partai Demokrat, Kamala Harris, mengakui kekalahan dari Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024.

Kandidat Partai Demokrat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden AS tersebut mengaku telah berbicara dengan Presiden terpilih Trump pada Rabu, 6/11/2024.

Bacaan Lainnya

Dalam pembicaraan tersebut, dirinya menyampaikan ucapan selamat dan menjanjikan pengalihan kekuasaan secara damai kepada Donald Trump.

“Kita harus menerima hasil pemilu ini. Sebelumnya hari ini, saya berbicara dengan Presiden terpilih Trump dan mengucapkan selamat atas kemenangannya,” kata Harris dalam sebuah pidato di almamaternya, Howard University, di Washington, AS.

“Saya juga mengatakan kepadanya bahwa kami akan membantunya dan timnya dalam masa transisi, dan bahwa kami akan terlibat dalam peralihan kekuasaan secara damai,” sambungnya.

Tanpa menyebutkan penolakan Trump untuk menerima kekalahannya dari Presiden Joe Biden pada 2020 , Harris mengungkapkan bahwa dirinya menghormati hasil Pemilu adalah hal yang membedakan demokrasi dari monarki atau tirani. Siapapun yang mencari kepercayaan publik harus menghormatinya.

“Pada saat yang sama di negara kita, kita berutang kesetiaan bukan kepada presiden atau partai, tetapi kepada konstitusi Amerika Serikat, dan kesetiaan kepada hati nurani kita, dan kepada Tuhan kita,” sambungnya.

Di depan kerumunan massa, Harris memulai dengan mendesak para pendukungnya untuk terus memperjuangkan ide-ide mereka walaupun mereka kecewa sehari usai Trump mencetak kemenangan yang menentukan.

“Hasil pemilu ini bukanlah yang kita inginkan, bukan yang kita perjuangkan, bukan yang kita pilih, tetapi dengarkan saya ketika saya mengatakan bahwa cahaya janji Amerika akan selalu menyala terang selama kita tidak pernah menyerah dan selama kita terus berjuang,” jelasnya.

Setelah kampanye dimana dirinya berulang kali memperingatkan bahwa Trump menimbulkan bahaya bagi demokrasi Amerika, Kamala Harris menyimpulkan dengan merujuk pada firasat yang dirasakan oleh banyak pendukungnya.

“Saya tahu banyak orang merasa bahwa kita sedang memasuki masa-masa gelap. Namun, demi kebaikan kita semua, saya harap tidak demikian,” tuturnya.

“Tapi begini, Amerika, jika memang demikian, marilah kita penuhi langit dengan cahaya dari satu miliar bintang yang cemerlang dan cemerlang, cahaya-cahaya optimisme, iman, kebenaran, dan pelayanan,” imbuhnya.*

Pos terkait