FORUM KEADILAN – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus, Senin, 4/11/2024 dini hari.
Setidaknya ada 10 orang yang tewas, puluhan lainnya luka-luka, hingga sejumlah bangunan terbakar terkena hujan material letusan gunung tersebut.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, ada sebanyak enam korban jiwa akibat letusan tersebut berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin, 4/11 pagi.
Keenam korban tersebut telah terkonfirmasi berasal dari Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang.
Kepala BPBD Kabupaten Flores Timur Redynandus Misenti Moat Aeng mengungkapkan bahwa korban meninggal disebabkan olah lava pijar panas dan reruntuhan batu. Kata dia, lontaran batu api mencapai enam kilometer jauhnya dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Kepala Desa Klatanlo di Kabupaten Flores Timur, NTT Petrus Muda menyebut, gunung tersebut meletus sekitar pukul 00.30 WITA.
“Ada satu keluarga sekitar enam orang yang tertimpa bangunan,” ujar Petrus Muda kepada wartawan, Senin, 4/11 pagi,
Menurut keterangannya, belum ada proses evakuasi yang dilakukan karena semua warga melarikan diri meninggalkan kampung mereka.
“Petugas baru tiba di lokasi kejadian untuk proses evakuasi,” kata dia.
Letusan gunung ini pun berdampak bagi sejumlah desa di tiga kecamatan. Ada enam desa yang terdampak, di antaranya di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang.
Sementara itu, ada empat desa yang terdampak di Kecamatan Ile Bura, yaitu Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita. Sedangkan di Kecamatan Titehena, yang terdampak adalah Desa Konga.
Menurut Redynandus, ada beberapa wilayah yang paling terdampak letusan gunung tersebut, yaitu Desa Dulipali, Desa Klatanlo, dan Desa Hokeng Jaya.
Menurutnya, masyarakat di tiga desa tersebut sudah dievakuasi ke tiga titik pengungsian yang berada di Desa Konga, Desa Bokan, dan Leolaga di Kecamatan Titiela.
Redynandus menambahkan, hampir semua fasilitas umum rusak karena erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Puskesmas, sekolah, kantor camat, hampir semuanya (rusak),” tuturnya.
Di samping itu, Kabaops Polres Flores Timur AKP Ridwan menjelaskan bahwa pihak berwenang mengalami kesulitan untuk melakukan evakuasi karena debu tebal yang menutup wilayah terdampak.
“Saat ini rumah-rumah itu sulit kita masuk karena ditutup oleh debu-debu yang begitu tebal, jalan-jalan juga. Jalan-jalan juga yang masih susah kita lalui,” jelas Ridwan.
Menurut prediksinya, jumlah korban jiwa akan terus bertambah. Hal ini lantaran masih ada satu desa, yakni Desa Ilepati yang belum dilakukan penyisiran.*