FORUM KEADILAN – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengungkapkan alasan pihaknya membutuhkan anggaran hingga Rp20 triliun dari yang semula Rp64 miliar. Pihaknya membutuhkan banyak staf yang berimbas pada kebutuhan anggaran yang cukup besar.
“Dengan adanya struktur baru saya membutuhkan 2.544 staf. Dari 2.544 staf ini hanya dari dukungan gajinya berapa kita?” ujar Pigai dalam rapat dengan Komisi XIII DPR, Jakarta Pusat, Kamis, 31/11/2024.
Menurut Pigai, saat ini Kementerian HAM memiliki kekuatan personel sebanyak 188 staf. Untuk ratusan staf itu saja, kata Pigai, membutuhkan anggaran Rp14 miliar. Apalagi jika karyawan bertambah menjadi ribuan. Belum lagi terkait dengan tunjangan gaji hingga biaya pembangunan.
“Kalau saya punya staf 2.544 maka hanya untuk gaji dan tunjangan membutuhkan lebih dari Rp 1 triliun,” ungkap Pigai.
Sehingga, lanjut Pigai, konsekuensi dari penambahan struktur dan organisasi dengan pegawai maka hanya gaji dan tunjangan membutuhkan lebih dari Rp 1,2 triliun. Belum lagi, kata dia, untuk program atau biaya pembangunan.
“Saya kira adapun satu program saja yang saya ingin sampaikan selain yang lain sudah dibaca di media tentang universitas itu tidak perlu saya jelaskan Bapak Ibu sekalian dan pimpinan Komisi XIII sudah tahu lah,” tambahnya.
Lanjut Pigai, satu program yang dibuat perlu menyentuh 280 juta jiwa. Pigai juga menyampaikan keinginan membentuk 83 ribu kelompok yang siap terjun ke lapangan. Salah satu program yang dicanangkan Pigai adalah ingin membumikan HAM seantero nusantara.
Karena program itu yang menyentuh individu langsung berarti program yang menyentuh 280 juta orang. Mengubah mindset karena itu lah saya targetkan 83 ribu kelompok,” tegas Pigai.
Pigai juga mengeklaim, pihaknya telah membentuk 1.007 tim di lapangan yang siap bekerja. Katanya, satu kantor itu bisa diberikan anggaran Rp 100 juta. Sehingga disebutnya permintaan anggaran Rp20 triliun cukup realistis.
“Dari 83.000 kelompok yang basisnya itu di pedesaan yang kita siapkan. Satu kelompok atau satu wilayah saya kita kasih Rp 100 juta,” terang Pigai.
Lebih lanjut, Pigai menjelaskan, untuk mencapai Rp20 triliun dirinya memiliki lebih dari 200 program dan satu program saja menelan anggaran Rp8,3 triliun. Kemudian jika satu anggaran saja dan ditambah dengan gaji dan tunjangan bisa mencapai Rp9,5 triliun.
“Belum lagi program-program lebih dari 200 program yang saya siapkan. Kalau pimpinan berkenan saya bisa bikin lebih dari 1.000 program,” tutup Pigai.
Laporan Muhammad Reza