SMSI Usulkan RM Margono Djojohadikusumo Jadi Pahlawan Nasional

FORUM KEADILAN – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menggelar diskusi terbatas untuk mendukung pengusulan RM Margono Djojohadikusumo sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Ketua Umum SMSI Pusat Firdausbmembuka diskusi ini dan memaparkan kiprah kakek Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Menurut Firdaus, Margono memiliki jiwa kenegarawanan yang tidak jauh berbeda dengan Prabowo. Sosok Margono juga berperan penting dalam pengakuan kedaulatan Indonesia secara de facto dan de jure melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) setelah kemerdekaan.
“Seperti Pak Prabowo, yang namanya satu garis itu nggak akan jauh beda larinya. Kenegarawannya beliau ikut di Perundingan KMB itu. Nah, kakek dan ayah Prabowo itu ikut serta di sana, Pak Margono, ayahnya Pak Prabowo ikut juga di KMB,” kata Firdaus di kawasan Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Selasa, 29/10/2024.
Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Yohanes Handoyo, juga mendukung usulan ini. Ia menegaskan bahwa pengusulan Margono sebagai pahlawan nasional bukan karena Prabowo baru saja menjadi Presiden RI, tetapi momen ini kebetulan bersamaan.
Handoyo mengungkapkan bahwa perjuangan Margono, termasuk mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI) pada 1946 dan menjadikannya bank sentral yang membantu ekonomi Indonesia yang baru merdeka, terasa relevan bagi generasi saat ini.
“Sebuah gagasan yang saya kira bagus sekali dari pihak SMSI, yaitu membongkar jasa-jasa pahlawan, dan ini kami dari Formas benar-benar mendukung, mengapresiasi bahwa sudah saatnya kita menghargai pahlawan-pahlawan kita,” ujarnya.
Handoyo juga berharap agar generasi milenial menghargai dan belajar dari tokoh-tokoh yang berjasa bagi bangsa, termasuk Margono. Ia menekankan pentingnya generasi muda untuk memahami dan menghormati jasa para pahlawan.
“Ayo kita mulai menggaung betapa kita sebagai pewaris kemerdekaan bangsa Indonesia benar-benar mengetahui dan menghargai jasa-jasa pahlawan, jasa-jasa yang membuat kita seperti sekarang. Ini benar-benar sebuah usaha yang harus kita dukung bersama-sama dan Formas menyambut baik usaha-usaha yang kita rintis agar bangsa ini dikenal sebagai bangsa yang menghargai para pahlawan,” ucapnya lagi.
Selain itu, Wakil Ketua Dewan Pakar SMSI Buyung Wijayakusuma menjelaskan peran Margono dalam memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia pascakemerdekaan. Margono mendirikan BNI pada 1946 dan menjadi Direktur Utama, lalu berperan dalam membangun pondasi ekonomi negara dengan gagasan pendirian bank sentral.
“Bukan cuman mendirikan BNI tapi membuat pondasi ekonomi karena ikut menggagas pendirian bank sentral, jadi kalau kita bisa sebut di sini, mungkin almarhum ini pahlawan ekonomi,” ungkapnya.
Buyung menambahkan bahwa saat ini pemerintah telah memberikan 200 gelar Pahlawan Nasional, dengan 15 di antaranya untuk pahlawan di bidang ekonomi.
Buyung mengusulkan agar Margono menjadi bagian dari mereka, mengingat jasa-jasanya di bidang ekonomi dan ketatanegaraan, termasuk saat menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Agung pada masa pemerintahan Soekarno.
“Sebenarnya tidak hanya di bidang ekonomi tapi almarhum RM Margono memberikan catatan jasa di bidang ketatanegaraan. Jadi Ketika almarhum menjadi Ketua Pertimbangan Agung sementara pemerintahan Soekarno, almarhum ini mengajukan hak angket mengenai penggunaan dana pemerintah,” tandas Buyung.*
Laporan Ari Kuriansyah