Pemerintah Kota Seoul Siapkan Rp5 Triliun Atasi Epidemi Kesepian

Ilustrasi Kesepian | Freepik
Ilustrasi Kesepian | Freepik

FORUM KEADILAN – Pemerintah Ibu Kota Seoul, Korea Selatan, mengumumkan rencana pembuatan program “Loneliness-Free Seoul” atau “Seoul Bebas Kesepian” untuk mengatasi Epidemi Kesepian pada pekan lalu.

Korea Selatan negara yang dikenal dengan kemajuan teknologinya, ternyata juga menghadapi masalah serius terkait kesehatan mental warganya. Ribuan warga Korea Selatan, kebanyakan adalah pria paruh baya meninggal dalam kesendirian setiap tahunnya.

Bacaan Lainnya

Lebih dari 84% kasus kematian karena kesepian adalah laki-laki, lima kali lipat dibandingkan perempuan yang tercatat pada tahun lalu. Pria berusia 50 sampai 60 tahun adalah yang paling rentan meninggal karena kesepian.

Dalam bahasa Korea, fenomena ini dikenal sebagai “Godoksa” atau “Kematian Karena Kesepian”. Butuh waktu yang cukup lama untuk menemukan jasad mereka karena terpisah dari keluarga dan teman-teman.

Tingginya tingkat stress, persaingan yang ketat dan gaya hidup individualistis telah menyebabkan banyak orang merasa kesepian. Kondisi ini semakin diperparah oleh pandemi Covid-19 yang membatasi interaksi sosial.

Kesepian bukan hanya masalah pribadi tetapi juga masalah sosial yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Penelitian menunjukkan bahwa kesepian dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, diantaranya penyakit jantung dan depresi.

Menghadapi masalah kesehatan mental yang semakin serius, khususnya terkait dengan kesepian, pemerintah kota Seoul mengalokasikan dana sebesar 451,3 miliar won atau setara dengan Rp5 triliun untuk program “Seoul Bebas Kesepian” pada lima tahun kedepan.

Selain menyediakan konselor masalah kesepian yang bisa dihubungi 24 jam setiap hari dan tindakan tindak lanjut seperti kunjungan dan konsultasi tatap muka, Seoul juga berencana mengadakan layanan psikologis dan memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta menyediakan makanan bergizi untuk warga paruh baya dan lanjut usia.

Program ini memiliki tujuan jangka panjang untuk menciptakan kota di mana tidak ada seorang pun yang merasa kesepian. Layanan online dan offline yang menyediakan berbagai sumber daya untuk mengatasi kesepian antara lain, konseling, kelompok lingkungan dan kegiatan sosial.

Program ini mendorong warga untuk terlibat dalam berbagai kegiatan komunitas seperti klub buku, kelompok olahraga atau kegiatan sukarela. Selain itu juga membangun lebih banyak ruang publik yang nyaman dan mendorong interaksi sosial.*

Laporan Pangesti Handayani

Pos terkait