Memperingati Hari Santri Nasional 2024, Tantangan Baru Menyambung Perjuangan

FORUM KEADILAN – Setiap tahun pada 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Hari tersebut untuk memperingati kontribusi santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, terutama melalui peristiwa Resolusi Jihad yang dipimpin oleh KH Hasyim Asy’ari pada tahun 1945.
Sejak masa penjajahan, para santri telah berjuang melawan penindasan dan kolonalisme melalui berbagai cara, baik perlawanan fisik maupun intelektual. Para santri dan ulama juga turut menyebarkan nilai-nilai Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam, bersifat toleran, moderat dan inklusif.
Berikut beberapa tokoh penting yang telah berjuang mempertahankan NKRI, yakni:
- KH Hasyim Asy’ari dari NU
- KH Ahmad Dahlan dari Muhammadiyah
- A Hassan dari Persis
- Abdul Rahman dari Matlul Anwar
- Ahmad Soorhati dari Al Irsyad
- Banyak pula anggota Pembela Tanah Air (PETA) yang berasal dari kalangan santri.
Peringatan ini menjadi momentum untuk meneladani nilai-nilai perjuangan dan pengabdian santri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tema Hari Santri tahun ini adalah “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan”. Tema ini mengandung pesan penting tentang melanjutkan semangat perjuangan generasi terdahulu dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Semangat juang santri kini memang tidak lagi melawan penjajah, tetapi dihadapkan pada tantangan baru seperti kemajuan teknologi dan dinamika sosial ekonomi.
Puncak acara biasanya akan diisi dengan apel yang melibatkan berbagai kalangan, termasuk santri, ulama, dan aparatur pemerintah. Dalam Apel ini, peserta diharapkan mengenakan pakaian tradisional seperti sarung, atasan putih dan peci bagi laki-laki, serta busana yang menyesuaikan bagi perempuan.
Kementrian agama telah mengeluarkan panduan resmi mengenai kegiatan ini agar semangat kebersamaan dalam peringatan hari santri dapat tercapai di seluruh Indonesia. Perayaan Hari Santri juga diwarnai dengan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Di antaranya seperti pengajian, kompetisi seni Islami dan diskusi publik untuk memperkuat peran santri dalam membangun peradaban dan perdamaian.
Momen ini mengingatkan bahwa santri tidak hanya berkutat pada pendidikan agama, tetapi juga aktif berkontribusi dalam pembangunan nasional di berbagai sektor. Selain dimaksudkan untuk mengenang dan meneladani perjuangan ulama dan santri, Hari Santri juga bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai pendidikan karakter dikalangan santri dan masyarakat luas.*
Laporan Pangesti Handayani