Pesan Muhadjir untuk Cak Imin dan Pratikno: Usia Masuk Sekolah Dipercepat Jadi 6 Tahun

Eks Menko PMK Muhadjir Effendy saat melakukan serah terima jabatan kepada Menteri PMK Kabinet Merah Putih Pratikno dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Gedung PMK, Jakarta Pusat, Senin, 21/10/2024 | Syahrul Baihaqi/Forum Keadilan
Eks Menko PMK Muhadjir Effendy saat melakukan serah terima jabatan kepada Menteri PMK Kabinet Merah Putih Pratikno dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Gedung PMK, Jakarta Pusat, Senin, 21/10/2024 | Syahrul Baihaqi/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan pesan kepada Menko PMK baru, Pratikno dan Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk mempertimbangkan perubahan usia masuk sekolah dasar (SD).

“Ya mungkin nanti perlu mendapatkan koreksi dari Pak Menko itu adalah awal masuk sekolah yang sekarang masih 7 tahun sebaiknya dipercepat menjadi 6 tahun,” kata Muhadjir saat proses serah terima jabatan di Gedung PMK, Jakarta Pusat, Senin, 21/10/2024.

Bacaan Lainnya

Menurut Muhadjir, langkah ini penting mengingat adanya penurunan drastis dalam angka partisipasi kasar anak usia SD, yang saat ini berada di sekitar 9,8 persen.

Kondisi ini, kata Muhadjir, perlu segera dikoreksi agar lebih banyak anak bisa mulai bersekolah di usia yang lebih muda.

“Dulu dibikin 7 tahun karena banyaknya jumlah anak yang mau masuk sekolah sementara sekolahnya tidak cukup,” tuturnya.

Namun, Muhadjir mengatakan bahwa saat ini situasi tersebut telah berubah, di mana banyak sekolah dasar yang kekurangan murid.

“Sekarang sudah banyak SD yang tidak dapat siswa, sehingga usia masuk sekolah harus dikoreksi menjadi 6 tahun,” ujarnya.

Di sisi lain, Muhadjir menyoroti implikasi dari keterlambatan usia masuk sekolah terhadap peringkat Indonesia dalam penilaian internasional seperti Program for International Student Assessment (PISA).

Muhadjir menegaskan bahwa PISA mengukur kemampuan siswa berdasarkan usia 15 tahun, bukan tingkat kelas. Oleh karena itu, keterlambatan usia masuk sekolah menyebabkan siswa Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara lain yang memulai pendidikan lebih awal.

“Jika kita memulai lebih lambat, maka kita akan tertinggal dibandingkan negara yang memulai lebih awal. Ini salah satu faktor mengapa hasil PISA kita tidak bisa cepat mengejar ketertinggalan,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik jajaran Kabinet Merah Putih.

Terdapat tujuh menteri koordinator (menko), 41 menteri, dan enam pejabat setingkat menteri dalam kabinet ini. Pelantikan menteri digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 21/10 pagi tadi.*

Laporan Syahrul Baihaqi

Pos terkait