Rabu, 16 Juli 2025
Menu

Ahmad Muzani Ungkap Kementerian Era Prabowo Ada yang Dipisah dan Digabung

Redaksi
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ada kementerian yang dipisah dan digabung pada era presiden dan wakil presiden (wapres) terpilih Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani pada Selasa, 17/9/2024.

“Ada kementerian yang dipisah, ada beberapa kementerian yang memang digabung,” ujar Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 17/9.

Muzani juga mengungkapkan bahwa jumlah kementerian di era Prabowo kemungkinan akan bertambah. Walaupun begitu, Muzani mengatakan bahwa dirinya belum tahu secara rinci terkait pembahasan pos menteri itu.

“Memang jumlah keseluruhan mungkin bertambah dari yang sekarang, jumlahnya berapa saya nggak tahu persis. Tapi penambahan atau pemisahan dari satu kementerian semua sudah dibicarakan melalui kementerian,” kata Muzani.

Wakil Ketua MPR itu juga mengungkapkan, dengan bertambahnya pos menteri, program yang dilakukan akan bisa lebih fokus. Ia pun tidak menampik soal adanya kementerian yang tertinggal dan harus dipisah.

“Harapannya kan dengan penambahan menteri itu lebih fokus pada pelaksanaan program. Lebih fokus pada penamaan program karena ada beberapa kementerian yang memang digabung, tapi kemudian dalam pelaksanaan di lapangan, kementerian tersebut ada bidang-bidang yang tertinggal,” jelas dia.

Muzani kemudian mengungkap bahwa Prabowo berharap, menteri-menteri berikutnya akan lebih fokus pada penanganan program dengan cara melakukan pemisahan dari kementerian-kementerian lain.

Selain itu, kata Muzani, Prabowo terbuka dengan usulan-usulan untuk kementeriannya ke depan. Ia juga berharap kabinet pemerintahan berikutnya dapat berjalan maksimal.

“Ya semua pandangan dan pemikiran beliau dengar, beliau perhatikan tapi sekali lagi beliau berkonsentrasi pada upaya pelaksanaan program,” pungkasnya.

“Kalau itu bisa di-handle dari kementerian yang sudah ada, pada prinsipnya beliau tidak keberatan, tapi kalau ternyata ada sektor, ada kemampuan yang lebih bisa maksimal lagi, beliau ingin itu bisa lebih maksimal,” lanjutnya.*