Pesan JK ke Prabowo Terkait Menteri di Kabinet Baru: Harus Menguasai Bidang

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dalam acara Diskusi Kelompok Terpumpun "Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan", Sabtu, 7/9/2024 | YouTube TVR Parlemen
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dalam acara Diskusi Kelompok Terpumpun "Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan", Sabtu, 7/9/2024 | YouTube TVR Parlemen

FORUM KEADILAN – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) memberikan pesan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait Menteri yang akan dipilih dalam kabinetnya.

JK memberikan pesan agar nantinya Prabowo memilih Menteri yang profesional.

Bacaan Lainnya

“Ya memilih (menteri) profesional, baik profesional dari partai dan profesional dari pada yang independen,” kata JK di kediamannya, Jakarta Selatan, Senin, 9/9/2024.

Ia mengatakan memilih Menteri harus lah yang menguasai bidangnya, karena jika Menteri yang dipilih tidak menguasai bidangnya akan merugikan.

“Ya semuanya harus menguasai bidangnya. Jangan terjadi nanti menteri tidak menguasai bidangnya, wah sangat merugikan,” ujarnya.

Sebelumnya, Partai Gerindra mengungkapkan bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto yang tengah menyusun Menyusun Menteri kabinet bersama partai pendukungnya. Gerindra menyebut Menteri kabinet tidak banyak dari Partainya.

“Saya kira ndak juga (lebih banyak menteri dari Gerindra),” kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 9/9/2024.

Muzani menilai bahwa Prabowo menginginkan jajaran Menterinya adalah zaken kabinet yang berdasarkan ahli di bidangnya. Jumlah Menterinya pun sedang dihitung.

“Pak Prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet. Di mana yang duduk adalah orang-orang yang ahli di bidangnya meskipun yang bersangkutan berasal atau diusulkan dari parpol sehingga tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa Menteri kabinet Prabowo akan lebih banyak diisi oleh ahli di bidangnya, walaupun sosok itu diusulkan oleh Partai politik.

“Ya (lebih banyak kalangan profesional). Meskipun dia orang partai atau orang politik, harapannya adalah orang-orang yang ahli di bidangnya,” pungkasnya.*

Pos terkait