Jangan Remehkan Gangguan Kesehatan Mental Ini pada Remaja

Ilustrasi mental health
Ilustrasi mental health | ist

FORUM KEADILAN – Remaja dimengerti sebagai individu yang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak hingga ke masa dewasa. Peralihan ini disebut sebagai fase pematangan (pubertas), yang ditandai dengan perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual.

Masa remaja kerap dianggap sebagai masa-masa untuk mencari jati diri bagi seseorang. Dari alasan ini, anak-anak yang memasuki usia remaja cenderung labil dan rentan stres. Ini karena remaja seringkali merasa sudah mandiri dalam membuat pilihan tentang kesehatan mereka.

Bacaan Lainnya

Lalu apa saja jenis penyakit yang rentan menyerang remaja? Gangguan kesehatan mental menjadi salah satunya. Gangguan kesehatan mental pada remaja bisa bervariasi dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka. Beberapa gangguan umumnya yakni:

1. Depresi

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang serius, ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat dalam kreativitas yang biasa disukai, perubahan pola tidur atau makan, dan berbagai gelaja lain yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa dan berfungsi. Gejala-gejala ini bisa bervariasi, dari ringan hingga berat, contohnya seperti perasaan sedih atau hampa, kehilangan minat, perubahan berat badan, gangguan tidur, kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, perasaan tidak berharga atau bersalah, bahkan perasaan atau usaha bunuh diri,

2. Gangguan kecemasan

Kecemasan adalah respons emosional terhadap situasi yang dianggap mengancam atau menekan, yang bisa memengaruhi cara berpikir seseorang, merasa, dan berperilaku. Kecemasan ini bisa bersifat sementara dan normal sebagai reaksi terhadap stres, namun ketika menjadi kronis atau mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti kecemasan sosial, gangguan panik, atau gangguan kecemasan umum, ini bisa menjadi gangguan kecemasan. Gejala dari kecemasan ini adalah gejala fisik, seperti jantung berdebar, keringat berlebihan, gemetar, sakit perut, gangguan tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan menghindari situasi yang menimbulkan kecemasan tersebut.

3. Gangguan perilaku

Gangguan perilaku adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan pola perilaku yang menyimpang dan mengganggu. Gangguan ini biasanya ditandai dengan tindakan yang melanggar norma sosial atau hukum dan dapat mengakibatkan dampak negatif pada individu atau orang di sekitar mereka.

Contoh yang termasuk gangguan ini adalah perilaku agresif atau melawan aturan, seringkali disertai dengan masalah dalam hubungan sosial dan akademik, kebiasaan berbohong/memanipulasi, serta perilaku berisiko.

4. Gangguan makan

Gangguan makan adalah kondisi mental yang ditandai dengan pola makan yang tidak sehat dan dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan fisik dan emosional. Gangguan makan adalah masalah serius yang memerlukan penanganan komprehensif dan seringkali melibatkan tim profesional untuk mengatasi aspek fisik dan psikologis dari kondisi tersebut. Beberapa jenis gejala gangguan makan yaitu seperti, perubahan berat badan, pola makan tidak sehat, fokus pada berat badan dan bentuk tubuh, hingga masalah kesehatan fisik.

5. Gangguan identitas

Gangguan identitas adalah kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan dalam mengembangkan atau mempertahankan rasa diri yang konsisten dan stabil. Gangguan identitas ini termasuk di dalamnya perasaan bingung atau konflik mengenai identitas diri dan sering terjadi selama masa pubertas. Gejala dari gangguan identitas ini meliputi ketidakstabilan emosional, kesulitan dalam hubungan interpersonal, perasaan kosong atau tidak pasti, dan perubahan identitas atau kepribadian.

Gangguan identitas memerlukan pendekatan yang hati-hati dan sering kali melibatkan berbagai bentuk terapi untuk membantu individu membangun serta mempertahankan perasaan percaya diri.

6. Skizofrennia

Skizofrennia adalah gangguan mental kronis dan parah yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Meski jarang terjadi, gangguan ini bisa muncul pada remaja. Gangguan ini sering kali melibatkan gejala yang ditandai dengan gangguan pemikiran, halusinasi, atau delusi, dan pemikiran tidak teratur. Penderita penyakit ini mungkin kesulitan membedakan mana yang benar dan mana yang tidak, sehingga dapat memengaruhi kehidupan serta hubungan mereka sehari-hari.

Namun, dengan ini bukan berarti orang tua hanya tinggal diam. Orang tua harus selalu memperhatikan kesehatan pada anak. Orang tua dapat memainkan peran penting dalam mencegah gangguan kesehatan mental pada remaja dengan mengambil beberapa langkah proaktif di antaranya, komunikasi terbuka, mendukung dan memahami, mengajarkan keterampilan untuk mengatasi stres, memantau kesehatan dan aktivitas, menerapkan batas dan struktur, menjadi teladan, menciptakan lingkungan yang positif, serta mendukung kegiatan sosial dan ekstrakulikuler.

Penting untuk mendapatkan dukungan dan bantuan profesional jika ada tanda-tanda gangguan kesehatan mental, agar remaja dapat menerapkan perawatan yang tepat serta dukungan yang dibutuhkan.*

LaporanĀ Pangesti Handayani

Pos terkait