Sabtu, 14 Juni 2025
Menu

Ketua Komisi I DPR Dukung Komitmen Kerja Sama Pertahanan RI-Australia

Redaksi
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid bersama Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Deputy Prime Minister and Minister of Defence of Australia The Hon Richard Donald Marles MP | Instagram @meutya_hafid
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid bersama Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Deputy Prime Minister and Minister of Defence of Australia The Hon Richard Donald Marles MP | Instagram @meutya_hafid
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Deputy Prime Minister and Minister of Defence of Australia The Hon Richard Donald Marles MP menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) Indonesia-Australia.

Perjanjian ini ditandatangani di Aula Graha Utama, Akmil, Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis, 29/8/2024.

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid yang saat itu juga hadir dalam acara penandatanganan perjanjian tersebut, mendukung kerja sama bidang pertahanan antara Indonesia dan Australia ini.

Menurut Meutya, kesepakatan tersebut mencerminkan komitmen kuat antara kedua negara dengan prinsip ‘good neighbor’ dalam mendukung stabilitas global.

“Kerja sama ini menunjukkan pentingnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia dalam menghadapi tantangan keamanan regional maupun global,” ungkap Meutya dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 30/8.

Kedua negara, kata Meutya, berkomitmen bekerja sama dengan menggunakan prinsip ‘good neighbor’ bersama mitra regional lain. Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang sejahtera dan damai.

“Kerja sama ini bukanlah aliansi militer ataupun pakta militer, tetapi realisasi prinsip ‘good neighbor’ Indonesia dan Australia yang ingin meneruskan dan memelihara hubungan erat dan persahabatan yang sudah sangat baik,” lanjutnya.

Meutya melanjutkan, kerja sama ini dipandang bakal memperkuat stabilitas dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik, di mana kawasan ini adalah salah satu wilayah dengan potensi konflik yang tinggi.

Melalui kerja sama ini, kata dia, Indonesia dan Australia dapat berkolaborasi dalam menghadapi tantangan soal keamanan modern seperti terorisme, kejahatan lintas negara, konflik maritim, dan potensi tantangan lain.

Kesepakatan tersebut pun tidak hanya berdampak pada aspek diplomatik, tetapi juga memberi keuntungan teknis bagi peningkatan kemampuan pertahanan Indonesia.

Hal ini lantaran perjanjian kerja sama pertahanan tersebut juga termasuk pertukaran ilmu dan latihan bersama.

“Saya pun yakin di masa yang akan datang perwira TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara akan memiliki keterampilan yang lebih maju dan siap menghadapi berbagai situasi di medan perang modern,” kata Politisi Golkar itu.

Latihan kerja sama ini pun akan membuka kesempatan bagi prajurit TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka dari Australia.

Selain itu, latihan ini juga dapat memperkuat sinergi dan saling bertukar pengetahuan serta pengalaman.

“Hal ini akan membantu memperkuat pertahanan nasional Indonesia dalam jangka panjang,” pungkasnya.

Sebelumnya, Prabowo menyampaikan bahwa perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Australia ini menjadi tonggak sejarah kelanjutan dari perjanjian Lombok.

“Ini dilakukan untuk bersama-sama sebagai tetangga yang berhubungan langsung, meningkatkan kerja sama untuk saling membantu mengatasi berbagai ancaman keamanan dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik,” ungkap Prabowo.

Ia menilai, upaya ini menunjukkan komitmen Indonesia dan Australia dalam menjaga hubungan bilateral yang baik. Ia pun bertekan untuk menjaga hubungan Indonesia-Australia agar menjadi lebih baik di masa mendatang.

Sementara itu, The Hon Richard Marles berterima kasih kepada Prabowo dan mengaku terkesan dengan para taruna di Akademi Militer Magelang.

“Kami sangat tersanjung dan terkesan dengan parade para taruna hari ini,” ujarnya.

Menurutnya, perjanjian pertahanan ini adalah yang paling signifikan dalam sejarah hubungan bilateral Indonesia-Australia. Ia pun menghormati perjanjian kerja sama ini.

“Kami adalah sahabat dekat dan itu terlihat dalam perjanjian yang telah kami tanda tangani hari ini,” lanjutnya.*