Isu Reshuffle Kabinet Jokowi dalam Waktu Dekat, Pakar: Konyol

FORUM KEADILAN – Pakar Hukum Tata Negara dari Themis Indonesia Feri Amsari menyebut kabar perombakan atau reshuffle Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat adalah hal konyol.
Meski reshuffle merupakan hak prerogatif presiden, Feri berpandangan bahwa reshuffle kabinet dalam sisa waktu jabatan yang tinggal dua bulan lagi akan merugikan masyarakat.
“Reshuffle kan memang hak prerogatif presiden tapi juga tidak boleh konyol, ini kan tinggal satu bulan lebih berapa hari dikit pemerintahan Jokowi,” katanya di Kantor ICW, Jakarta Selatan, Selasa, 13/8/2024.
Selain itu, menurut Feri, tidak ada urgensi untuk melakukan reshuffle kabinet ini, terutama karena dari segi pembiayaan juga tidak akan efektif.
“Karena berganti orang berganti juga driver kementerian dan segala macamnya, itu juga merugikan seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Terlebih lagi, lanjut Feri, reshuffle kabinet hanya untuk masa jabatan jangka pendek.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan reshuffle komposisi menteri kabinet pada pekan ini.
Kabarnya, beberapa nama menteri akan digantikan oleh sosok-sosok yang berperan dalam kesuksesan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Di antaranya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly dikabarkan akan digantikan oleh Supratman Andi Agtas, politisi Partai Gerindra dan mantan Ketua Balai Legislasi DPR RI.
Kemudian, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar disebut akan digantikan oleh Raja Juli Antoni, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Nama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia tidak diganti, tetapi akan bergeser menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan Arifin Tasrif.
Sedangkan, kursi Menteri Investasi kabarnya diisi oleh Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, Rosan Roeslani.*
Laporan Novia Suhari