Kamis, 10 Juli 2025
Menu

Data ASN Diduga Bocor dan Dijual, BKN Buka Suara

Redaksi
Ilustrasi Hacker | Ist
Ilustrasi Hacker | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Badan Kepegawaian Negara (BKN) buka suara soal kebocoran data Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terjadi di lembaganya.

Diduga, data-data BKN yang berisi informasi pribadi itu diperjualbelikan di forum hacker, Breachforums, senilai US$ 10 ribu atau sekitar Rp159,4 juta.

Plt Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama BKN, Vino Dita Tama dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Senin, 12/8/2024 mengatakan bahwa BKN telah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) untuk melakukan investigasi terkait dugaan kebocoran data tersebut.

“BKN bekerja sama dengan BSSN dan Kementerian Kominfo untuk melakukan identifikasi dan investigasi atas munculnya isu dugaan kebocoran data ASN,” ungkap Vino.

Ia mengungkapkan bahwa investigasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan data ASN dan untuk memitigasi risiko yang muncul atas dugaan kebocoran data tersebut.

Selain itu, Vino juga memastikan dugaan kebocoran data ini tidak berdampak pada layanan manajemen ASN, sehingga tidak akan mengganggu sistem elektronik yang perlu diakses masyarakat.

Walaupun begitu, Vino tetap mengimbau seluruh pengguna layanan BKN segera memperbarui kata sandi atau password, karena menurutnya, pembaruan kata sandi perlu dilakukan berkala untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Ia pun memastikan BKN bakal menyampaikan perkembangan informasi terkait dugaan kebocoran data ini.

“Informasi perkembangan atas dugaan kebocoran akan disampaikan kemudian,” ujar Vino.

Sebelumnya, Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC menduga adanya terjadi kebocoran data di lembaga pemerintahan yang menyasar BKN.

Direktur CISSReC Pratama Persadha mengatakan bahwa dugaan peretasan ditemukan dari sebuah postingan dari sosok anonim TopiAx di Breachforums pada Sabtu, 10/8.

Pada postingan yang diduga sebagai pelaku peretas tersebut, TopiAx diduga berhasil mendapatkan data dari BKN sejumlah 4.759.218 baris yang berisi nama, tempat lahir, tanggal lahir, gelar, tanggal CPNS, tanggal PNS, NIK dll, email, alamat dan pendidikan.

Menurut Pratama, peretas menawarkan di grup jual beli data tersebut seharga Rp160 juta.

“Pada postingan tersebut peretas yang sudah bergabung dalam forum yang biasa dipergunakan untuk jual-beli hasil peretasan tersebut peretas menawarkan seluruh data yang berhasil didapatkannya tersebut sebesar 10 ribu Dollar Amerika atau sekitar 160 juta Rupiah,” kata Pratama dalam keterangan persnya, Minggu, 11/8.

Selain data tersebut, masih banyak lagi data lainya baik yang berupa cleartext maupun text yang sudah diproses menggunakan metode kriptografi.

TopiAx juga membagikan sample data berisi 128 ASN yang berasal dari berbagai instansi di Aceh.

“CISSReC sudah melakukan verifikasi secara random pada 13 ASN yang namanya tercantum dalam sample data tersebut melalui whatsapp, dan menurut mereka data tersebut adalah valid, meskipun ada yang menginformasikan tentang adanya kesalahan penulisan digit terakhir pada field NIP & NIK,” kata dia.*