Geger Poster Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

FORUM KEADILAN – Viral di media sosial X poster berisi foto Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti diduetkan untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Foto tersebut viral berawal dari unggahan akun X @txtdrijkt yang diunggah pada Rabu, 31/7/2024.
waduhh yg benuul? pic.twitter.com/MXneMXNxGo
— TXT DARI JAKARTA (@txtdrjkt) July 31, 2024
Dalam foto tersebut terlihat keduanya mengenakan busana formal dengan atribut sambil tersenyum lebar.
Di bagian bawah poster tersebut tertulis ‘Anies-Basuki Gubernur Jakarta 27 November 2024 Baru Jakarta Maju’.
Unggahan tersebut pun ramai dan mendulang dukungan dari netizen yang senang jika keduanya dipersatukan. Banyak netizen yang mendukung keduanya untuk menjadi pasangan di Pilgub Jakarta 2024.
Tetapi, Undang-Undang tidak memperbolehkan Gubernur maju lagi menjadi Wakil Gubernur di Pilkada.
Peraturan ini tertuang dalam Pasal 7 ayat 2 huruf o UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada:
‘belum pernah menjabat sebagai Gubernur untuk calon Wakil Gubernur, atau Bupati/Walikota untuk Calon Wakil Bupati/Calon Wakil Walikota pada daerah yang sama’.
Hal ini pun disadari oleh beberapa masyarakat.
Namun sebelumnya, Anies dan Ahok disebut-sebut intens berkomunikasi saat ini. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.
Menurutnya, PKS sebagai pengusung Anies di Pilgub Jakarta juga terus berkomunikasi dengan partai Ahok, yaitu PDI Perjuangan (PDIP).
“Jika elit sudah melakukan komunikasi maka itu bagus dan menyejukkan,” tulis Mardani di akun X miliknya @MardaniAliSera, Rabu, 31/7/2024.
Ia juga menambahkan bahwa komunikasi yang dijalin oleh keduanya menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik.
“Komunikasi keduanya juga menunjukkan kedewasaan berpolitik mas @aniesbaswedan dan pak @basuki_btp,” lanjutnya.
Ia kemudian berspekulasi bahwa bisa saja keduanya disatukan karena posisi mereka yang sama, yaitu tidak bersama kekuasaan.
Mardani juga menyebutkan bahwa baik PKS atau PDIP saat ini menunjukkan sikap oposisi terhadap pemerintahan yang akan datang.
“Dan Insyaallah PKS dan PDIP kalau posisinya di luar pemerintahan makin mudah bersama,” tutupnya.*