Jumat, 25 Juli 2025
Menu

Nikita Mirzani Bikin Sayembara Rp500 Juta Temukan Lokasi Aep, Saksi Kasus Vina di 2016

Redaksi
Artis Nikita Mirzani
Artis Nikita Mirzani | Instagram @nikitamirzanimawardi_172
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Viral di media sosial potongan video artis Nikita Mirzani yang melakukan sayembara untuk menemukan keberadaan Aep, salah satu saksi di kasus Vina Cirebon pada 2016 silam.

“Gua kasih sayembara untuk kalian, kalau Rp10 juta, Rp50 juta, Rp100 juta, itu biasa, itu uang kecil. Gua kasih sayembara untuk kalian barangsiapa yang berhasil menemukan persembunyian Aep secara konkrit dan detail kasih tau gue, Rp500 juta,” ujar Nikita saat melakukan siaran langsung yang diunggah ulang akun TikTok @4bang_ojol.

Artis yang akrab dipanggil Nyai itu mengatakan bahwa sayembara Rp500 juta tersebut dapat diikuti oleh siapa pun.

“Ini (sayembara) untuk siapa saja. Mau orang miskin kek, mau yang SDM-nya rendah kek, mau pengangguran kek, mau orang kaya kek, mau siapa pun yang bisa tau di mana persembunyian Aep tolong kasih tau,” kata Nikita.

Dalam videonya, Nikita menilai bahwa kesaksian Aep membuat orang lain berspekulasi kasus Vina adalah pembunuhan.

“Karena dia lah (Aep) yang mengarang-ngarang cerita ini jadi ke mana-mana dan buat orang lain jadi berspekulasi, jadi berpikir bahwa kasus ini adalah pembunuhan. Paham kalian, Rp500 juta loh, daripada ngemis-ngemis di TikTok, Instagram,” kata dia.

“Buat kalian semuanya tanpa terkecuali, saya akan kasih Rp500 juta,” imbuhnya.

Sebelumnya, nama Aep kembali ramai diperbincangkan setelah Dede Riswanto, yang juga saksi kasus Vina, mengaku memberikan kesaksian palsu di Polres Cirebon kala itu.

Pengakuan itu disampaikan Dede kepada mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di YouTube Kang Dedi Mulyadi (KDM) Channel.

Dede mengaku kepada Dedi bahwa keterangan palsu merupakan skenario yang diarahkan ayah mendiang Muhamad Rizky Rudiana (Eky) yang juga korban tewas di kasus Vina, Iptu Rudiana, dan Aep.

“Aep sama Pak Rudiana minta jadi saksi. Saya bingung. Sebenarnya dalam hati saya pingin enggak mau jadi saksi, saya pingin keluar dari situ tapi saya sudah di dalam bisa apa. Ada rasa takut ada. Kan istilahnya saya enggak mengerti hukum. Saya enggak pernah tahu peristiwa itu sama sekali,” ujar Dede.

Dede mengaku enggan untuk memberikan keterangan palsu kepada penyidik pada 2016 lalu, karena tidak mengetahui peristiwa yang menyebabkan meninggalnya Vina dan Eky. Tetapi, ia merasa takut dan terpaksa.

“Sebenarnya dalam hati kecil saya, saya tidak mau melakukan ini. Cuma karena saya takut dan saya terpaksa melakukan ini. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya buat delapan terpidana yang sudah dipenjara,” jelasnya.*