Kamis, 17 Juli 2025
Menu

Yasonna Sebut Layanan Imigrasi Pindah ke Web Amazon Buntut PDN Kena Retas

Redaksi
Yasonna Laoly
Yasonna Laoly | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Layanan imigrasi menjadi terganggu karena Pusat Data Nasional (PDN) terkena gangguan akibat dari serangan siber ransomware. Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menyebut bahwa layanan imigrasi pindah ke web Amazon.

“Ya kita terpaksa migrasi dulu ke, apa, AWS (Amazon Web Services),” kata Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 24/6/2024.

Menurut Yasonna, pemindahan layanan imigrasi adalah solusi darurat dan pihaknya masih menunggu perbaikan gangguan Pusat Data Nasional (PDN).

“Jadi menunggu PDN baik kita harus emergency apa, solusi emergensi. Jadi kita pakai apa, yang Amazon dulu,” katanya.

Yasonna mengatakan bahwa tak menargetkan sampai kapan penggunaan AWS untuk layanan imigrasi. Karena menurutnya, yang terpenting PDN kembali normal.

“Ya kita tunggu aja PDN nya,” tambahnya.

Sistem PDN Diserang Ransomware

Sistem PDN mengalami gangguan hingga membuat layanan keimigrasian di beberapa bandara, termasuk Bandara Soekarno-Hatta, terganggu sejak Kamis, 20/6/2024.

Pada Sabtu, 22/6/2024, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani pangerapan sebelumnya membeberkan, beberapa layanan terkait keimigrasian sudah kembali beroperasi. Seperti, layanan paspor dan visa.

Di samping itu, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, Polri masih mengumpulkan data terkait datanya gangguan sistem PDN Kementerian Kominfo.

Kapolri mengatakan, Polri sedang mendalami data-data tersebut bersama BSSN.

“Kita sedang mengumpulkan informasi, dan sedang kita dalami bekerja sama dengan BSSN apakah kendala teknis atau ada hal lain,” ucap Sigit di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Senin, 24/6/2024.

Lalu tidak lama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa gangguan pada sistem pusat data nasional (PDN) Kementerian Kominfo akibat diserang menggunakan virus.

Menurut Budi Arie, penyerang meminta tebusan sebesar 8 juta dollar Amerika Serikat (AS).

Hal ini disampaikan oleh Budi Arie ketika dirinya ditanya mengenai perkembangan penanganan gangguan PDN sebelum mengikuti sidang kabinet paripurna bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Senin, 24/6/2024 siang.

“Tadi Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) konferensi pers di Kominfo. Saya tinggal karena saya harus ke sini. Ini serangan virus lockbit 302,” jelas Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 24/6/2024.*