Angka Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Menurun Tiap Tahunnya

Mudik. | Ist
Mudik. | Ist

Angka Kecelakaan Arus Mudik dan Arus Lebaran Menurun di Tiap Tahunnya

FORUM KEADILAN – Pengamat transportasi dan Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, angka kecelakaan pada arus mudik dan arus balik Lebaran terus menurun setiap tahunnya.

Bacaan Lainnya

Hal itu disebabkan volume kendaraan para pemudik yang terus meningkat, sehingga jarak dan kecepatan para pemudik akan menjadi lambat.

“Angka kecelakaan pada saat Lebaran itu jauh lebih rendah ketimbang tidak Lebaran, yang kedua angka kecelakaan setiap Lebaran pasti menurun. Tahun depan menurun terus apalagi tahun 2025, menurun juga, karena kendaraan yang semakin banyak, semakin rapat, kecepatannya rendah,” ucapnya kepada Forum Keadilan, Rabu, 17/4/2024.

Sementara itu, Djoko memandang, penyebab kecelakaan yang terjadi pada arus mudik di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin, 8 April 2024 disebabkan kurangnya sosialisasi sistem pengaturan lalu lintas yang dapat mengubah arah normal arus kendaraan di jalan raya atau berlawanan arah (contraflow)

“Kalau kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek persoalannya beda. Itu namanya bukan angka tetapi itu kualitas kecelakaan. Kalau sistem jalan tol sudah ada Standar Pelayanan Minimal (SPM)-nya memenuhi syarat, tetapi mungkin sistem contraflow-nya, itu yang kurang dilakukan sosialisasi untuk melakukan contraflow, nampaknya sebelum diadakan belum ada sosialisasi untuk itu,” ujarnya.

Djoko menuturkan, selain dari kurangnya sosialisasi contraflow, penyebab kecelakaan tersebut, sopir dari kendaraan minibus bermerek Grand Max juga tidak melakukan istirahat sejak Jumat, 8/4 lalu, sehingga terjadi kecelakaan pertama saat arus mudik Lebaran hingga terbakar, dan merenggut banyak korban jiwa.

“Belum ada kecelakaan Lebaran terbakar, kalau dulu tidak ada arus mudik Lebaran mati langsung tujuh meninggal dunia, sekarang ada. Penyebabnya saya tidak tahu pasti,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Djoko menyebut, ada 10 poin untuk evaluasi saat mudik Lebaran 2025 mendatang, yaitu dengan melakukan pembenahan penyeberangan di Pelabuhan Merak. Kemudian, membenahi penyelenggaraan mudik gratis dengan bus (meniadakan motor gratis). Lalu, kampanye masif contraflow.

“Ada juga, menambah rute kapal laut gratis (20 rute tahun 2024) dan melibatkan swasta, menambah mudik gratis Jakarta-Lampung, (tujuan setiap kota/kabupaten) dan mengadakan bus mudik gratis dari Sumatra ke Jawa (antisipasi tarif tiket pesawat terbang mahal),” tuturnya.

Kemudian, kampanye masif istirahat waktu pengemudi bus di terminal tipe A asal dan tujuan (terminal O-D), serta membenahi akar masalah, yakni revitalisasi angkutan perdesaan, angkutan perkotaan, angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP), dan angkutan perintis.

“Terakhir, menertibkan angkutan umum tidak resmi dengan masa transisi memberikan izin bus AKAP (bus antar kota antar provinsi) berhenti hingga terminal tipe C,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas Polri) Irjen Pol Aan Suhanan menyebut, angka kecelakaan lalu lintas turun hingga 80 persen selama Operasi Ketupat 2024.

Jenderal bintang dua itu juga mengatakan, jumlah kecelakaan lalu lintas 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga Minggu, 14/4 pukul 13.00 WIB, terdapat 2.419 kasus kecelakaan lalu lintas, turun 80 persen dari tahun sebelumnya.

“Begitu juga dengan jumlah korban meninggal dunia yang turun 20 persen dari tahun sebelumnya menjadi 358 orang,” katanya.*

Laporan Ari Kurniansyah