Menulis Blog sebagai Bentuk Kebebasan Berekspresi

FORUM KEADILAN – Ketua Kumpulan Emak Blogger (KEB) Rachmawati Alida Bahaweres bercerita soal alasan dirinya menjadi seorang Blogger. Menurutnya, dengan menulis Blog dirinya merasa lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu.
Alida mengatakan, kecintaannya terhadap dunia tulis-menulis sudah muncul sejak kecil. Waktu masih di Sekolah Dasar (SD), Alida senang sekali mengarang cerita. Kemudian di Sekolah Menengah Atas (SMA) ia memutuskan untuk mengambil jurusan bahasa.
“Namun, berbeda ketika saya menjadi jurnalis, karena lebih banyak menulis fakta. Kalau dengan Blogger, saya menulis kebebasan, imajinasi saya. Lalu, saya tulis dengan bahasa yang bebas,” ujar Alida di Podcast Pola Pikir Wanita (Polwan) Forum Keadilan, Senin 4/3/2024.
Alida mengungkapkan, di Blog miliknya, ia bisa menulis apapun yang disukainya. Ia berharap tulisan itu dapat bermanfaat bagi orang lain.
“Saya sering menulis tentang lifestyle, tentang apapun. Kuliner, traveling, lalu kesehatan karena ada background kesehatan juga. Saat ini saya menulis tentang Islami, tentang umrah, kajian, dan haji. Saya berharap tulisan saya bermanfaat bagi orang lain,” imbuhnya.
Meskipun seiring perkembangan zaman media sosial jadi lebih populer di kalangan generasi muda, tetapi hal itu tak menyurutkan niat Alida untuk tetap nge-Blog. Ia tetap bangga menjadi seorang Blogger, karena menurutnya orang-orang di era digitalisasi akan tetap mencari informasi dari sebuah Blogger.
“Blogger masih memiliki ruang, ketika digital masih ada. Karena, ketika orang mencari sesuatu (Googling), pasti yang lebih utama muncul adalah Blog. Meski saya membuat juga membuat video di Youtube, tetapi saya tulis kembali ke dalam Blog,” ungkapnya.
Alida mengungkapkan, ada banyak orang yang ingin mengekspresikan atau berbagi kisahnya dalam sebuah tulisan. Tetapi mereka tak bisa menyalurkannya.
KEB sendiri hadir mengembangkan penulis dan memberdayakan Blognya. KEB juga sempat menggelar workshop digital untuk para penulis pemula.
“Kemarin sempat membuat workshop digital untuk penulis pemula, karena banyak yang mempunyai kemampuan tetapi tidak bisa menyalurkan. Ada 100 lebih yang daftar, antusiasnya luar biasa,” tutur Alida.
Sedangkan untuk para penulis wanita yang ingin masuk ke KEB, syaratnya sederhana. Mereka harus memiliki Blog dan konsisten dalam membuat tulisan.
“Tidak harus pernah menikah, meskipun berstatus lajang, punya kemampuan menulis boleh bergabung. Tetapi, salah satunya harus punya Blog. Kita tidak menetapkan syarat 10 tahun sebagai Blogger, tetapi meski baru, harus konsisten dalam menulis. Perempuan wajib karena sesuai namanya,” pungkasnya.*
Laporan Ari Kurniansyah