Airlangga Pastikan akan Ada Peran Jokowi di Pemerintahan Baru
FORUM KEADILAN – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto memastikan, akan ada peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pemerintahan yang baru.
Meski begitu, Ketua Umum Partai Golkar itu belum mengungkapkan secara jelas bentuk keterlibatan Jokowi dalam pemerintahan periode 2024-2029.
“Tentu akan ada perannya tapi itu kita tunggu,” kata Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 27/2/2024.
Airlangga juga menjawab anggapan bahwa Jokowi terlalu cawe-cawe dalam pemerintahan yang akan datang, tepatnya pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang unggul dalam quick count maupun real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Terkait hal tersebut, Airlangga meminta untuk menunggu hasil keputusan KPU.
“Kita tunggu keputusan KPU,” ujar Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, program makan siang gratis Prabowo-Gibran dibahas di sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 26/2.
“Ada (dibahas), saya lihat sepintas karena waktunya cukup singkat, tidak dibahas secara detail,” jawab AHY saat diberikan pertanyaan dari awak media apakah program makan siang gratis juga dibahas atau tidak, Senin.
AHY mengatakan bahwa program makan siang gratis harus dihitung betul-betul. Sebab, lanjut dia, program itu membutuhkan dana yang besar.
“Itu tentu harus dihitung secara seksama sehingga bisa di-deliver dengan baik, karena sekali lagi kalau tidak salah 83 juta (orang) yang akan diberikan makan siang gratis dan susu gratis itu tentu secara nominal cukup besar, bukan cukup, besar, besar,” lanjut AHY.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia juga mengungkapkan hal yang serupa bahwa program makan siang gratis dibahas di sidang kabinet.
“Tadi membahas program-program pak Prabowo termasuk di dalamnya adalah makan siang tahap awal,” tutur Bahlil.*
