Mahfud Sebut Operasi Pihak Lain soal Surat Suara Tercoblos di Malaysia, TKN: Jangan Asumsi

Habiburokhman saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Selasa, 26/9/2023 | Syahrul Baihaqi/Forum Keadilan
Habiburokhman saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Selasa, 26/9/2023 | Syahrul Baihaqi/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman, merespons tudingan Mahfud MD yang menyebut ada operasi dari pihak lain soal surat suara yang tercoblos di Malaysia.

Habiburokhman menyebut, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 itu terlalu berasumsi.

Bacaan Lainnya

“Jangan banyak asumsi bos, lebih baik kita dorong pengusutan tuntas oleh lembaga yang berwenang, yang jelas di video tersebut yang dicoblos pasangan Ganjar (Pranowo)-Mahfud, begitu juga kemarin yang di Taiwan,” ujar Habiburokhman kepada wartawan, Jumat, 9/2/2024.

Menurut Habiburokhman, Mahfud seharusnya mencegah pendukungnya melakukan kecurangan. Wakil Ketua Umum Gerindra itu juga menyebut, Mahfud seharusnya tidak membuat tuduhan.

“Baiknya Pak Mahfud introspeksi ke dalam. Jangan sampai ada pendukung beliau yang melakukan politik halalkan segala cara hanya untuk meraih suara. Kita harus kedepankan etika bernegara dan setiap tindakan. Jangan tiap hari menuduh orang lain tidak beretika, tetapi justru fakta membuktikan yang sebaliknya,” tegasnya.

Habiburokhman menyebut, masyarakat sekarang tidak mudah dimanipulasi apalagi dibodohi. Ia yakin siapa yang melakukan kecurangan tidak akan didukung oleh rakyat.

“Harus diingat bahwa sekarang rakyat sudah cerdas. Rakyat tidak bisa lagi dimanipulasi apalagi dibodohi. Mereka melihat dan mencatat perilaku elite serta para pendukungnya. Siapa yang melakukan kecurangan pasti tidak akan didukung oleh rakyat,” ujarnya.

Sebelumnya, Mahfud MD buka suara soal dugaan adanya surat suara yang tercoblos pada pasangan calon nomor urut 3 (Ganjar-Mahfud) di Tempat Pemungutan Surat Suara Luar Negeri (TPSLN) Malaysia.

Mahfud berpendapat, pelanggaran tersebut bisa saja merupakan operasi dari pihak lain.

“Seperti yang terjadi di Malaysia itu kan seakan-akan kami dikorbankan. Padahal itu bisa saja operasi dari pihak lain suruh tiga orang nyoblos begitu, lalu diumumkan ini pencoblosan yang melanggar aturan,” kata Mahfud usai kampanye akbar di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 8/2.

Mahfud kemudian meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengawasi dengan benar dan mengungkapkan pelanggaran-pelanggaran pemilu yang terjadi.

“Supaya Bawaslu mengawasi betul dan mengungkap pelanggaran-pelanggaran yang selama ini terjadi. Oleh sebab itu saya meminta KPU (Komisi Pemilihan Umum) agar segera menyelidiki dan mengumumkan apa yang sebenarnya terjadi di Malaysia,” pungkasnya.*