Caleg PSI DPRD Banten 9 Edwin, Pendekar Hukum yang Anti Politik Uang

Calon legislatif (caleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Provinsi Banten 9 Kota Tangerang Selatan nomor urut 7 Bro Edwin | Dok. Forum Keadilan
Calon legislatif (caleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Provinsi Banten 9 Kota Tangerang Selatan nomor urut 7 Bro Edwin | Dok. Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Calon legislatif (caleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Provinsi Banten 9 Kota Tangerang Selatan nomor urut 7 Bro Edwin menyebut, money politic atau politik uang dalam pemilu merupakan sebuah kejahatan.

Hal ini diungkapkan Edwin saat hadir dalam program Caleg Bicara Forum Keadilan TV.

Bacaan Lainnya

Menurut Edwin, selain jahat, politik uang juga bisa merugikan masyarakat. Sayangnya, kata dia, hingga saat ini masih banyak politisi yang masih menggunakan politik uang untuk merebut suara rakyat dalam pemilu.

Money politic itu hal kotor, jadi kalau satu orang dibagi Rp200 ribu dibagi 5 tahun itu rakyat dibagi cuma paling dapet berapa sih, itu rugi. Dan memang itu jahat, karena dengan kekuatan uang itu bisa mengubah sesuatu,” katanya.

Meskipun begitu, Edwin meyakini, masyarakat saat ini sudah jauh lebih pandai dalam menghadapi musim politik seperti tahun 2024.

“Saya percaya masyarakat kita sekarang sudah mulai teredukasi, cerdas, dan baiknya mereka lebih kenal dengan anggota dewan yang akan mereka pilih,” ucapnya.

Tanpa politik uang, Edwin menilai bahwa politisi yang telah berpengalaman selama paling tidak 5 tahun dapat menjalin kontrak politik.

“Dalam artian ‘lu butuh apa saat ada masalah, ayo kita bantu, karena kira itu wakil Anda (rakyat)’,” ujarnya.

“Jadi ketika ada masalah kita bisa bantu atasi, cuma kalau rakyat menerima uang lalu apakah orang yang kasih uang itu bakal balik lagi? Belum tentu, dan nggak akan (kembali) saya rasa. Karena apa, dia merasa sudah memberikan duit kepada rakyat,” jelasnya.

Edwin mengaku tidak gentar menghadapi politik uang dalam pencalonannya sebagai anggota legislatif DPRD Provinsi Banten tahun ini.

“Pasrahkan saja kepada Allah. Kalau soal takut atau gimana, saya punya kekuatan lebih besar,” katanya.

Caleg yang dijuluki ‘pendekar hukum’ dari Tangerang Selatan tersebut juga mengungkapkan bahwa ia sering memberikan edukasi kepada masyarakat di dapilnya mengenai bahaya politik uang.

“Oh jelas dong (sosialisasi money politic), terutama di masyarakat perkampungan itu, ketika melihat caleg datang itu bukan sosoknya yang dilihat. Tapi duitnya yang dilihat,” ungkapnya.

“Makanya ketika saya turun ke masyarakat, door to door, saya selalu menyampaikan bahwa ketika kenal dengan saya. Saya mungkin tidak akan memberikan uang tapi memberikan lebih dari nilai uang,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dalam berkampanye, Edwin lebih memilih melakukan kunjungan door to door kepada masyarakat.

Selain itu, daripada membagikan uang, Edwin mengaku lebih memilih mengajak masyarakat untuk duduk bersama melalui programnya ‘Nyaleg (Nyarap Bareng Caleg)’ yang menyediakan makanan gratis.

“Jadi misalkan saya borong satu tukang bubur ayam, atau nasi uduk dan gratis buat warga, dan itu biasanya di hari jumat, seperti jumat berkah. Jadi ya pada akhirnya bukan uang yang kita berikan, tetapi kita kasih pemaparan visi misi sampai tukeran kontak, kita bantu dia juga ketika masalah begitu,” pungkasnya.*

Laporan Novia Suhari