AMIN Berpotensi Koalisi dengan Ganjar-Mahfud di Putaran Kedua

Momen Ganjar dan Anies bertemu di Tanah Suci
Momen Ganjar dan Anies bertemu di Tanah Suci | ist

FORUM KEADILAN – Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad mengatakan, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) memiliki potensi akan berkoalisi dengan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Saidiman melihat potensi tersebut terjadi pada pemilu putaran kedua.

Saidiman melihat, narasi yang dibangun oleh kedua paslon berseberangan dengan paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Katanya, selain narasi antitesis terhadap Prabowo-Gibran, Anies yang juga di luar pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dianggap sebagai orang yang selalu bertentangan dengan Jokowi.

Bacaan Lainnya

“Potensi antara Anies dengan Ganjar ada potensi untuk itu, karena kita lihat narasi yang dibangun oleh kedua pasangan itu adalah narasi yang terlihat berseberangan dengan Prabowo-Gibran. Kalau Anies selama ini memposisikan diri di luar pemerintahan dan menjadi antitesis terhadap Jokowi,” ucapnya kepada Forum Keadilan, Rabu, 3/1/2024.

Saidiman menilai, Presiden Jokowi juga telah menunjukan sikap keberpihakannya terhadap Prabowo-Gibran. Dengan demikian, meskipun Ganjar juga berasal dari pemerintahan Jokowi, belakangan terlihat lebih kritis terhadap pemerintahan Jokowi.

“Jokowi terlihat juga sudah ada di kubu 02, sementara Ganjar walaupun berasal dari pemerintahan Jokowi, tetapi belakangan terlihat lebih kritis terhadapnya. Ada potensi untuk Anies dan Ganjar membangun koalisi bahkan sudah terlihat ada komunikasi ke arah sana,” ujarnya.

Saidiman menuturkan, sangat kecil kemungkinan salah satu paslon tersebut berkoalisi dengan Prabowo-Gibran. Tetapi, pemenang kedua dan ketiga pemilu putaran kedua justru berpeluang lebih besar untuk berkoalisi menghadapi pemenang pertama, sehingga berdasarkan survei konsistensi pada saat ini Anies dan Ganjar akan melawan Prabowo di pilpres putaran Kedua.

“Pemenang kedua dan ketiga itu lebih besar untuk membangun koalisi menghadapi pemenang pertama untuk putaran kedua. Kalau kita lihat dari survei-survei sekarang yang paling berpeluang ke putaran kedua ya 02, saat ini kalau kita berdasarkan data sekarang. Kecuali, ada peristiwa besar sebulan ke depan, itu bisa mengubah tetapi kalau kita lihat  konsistensi sekarang tampaknya 02 itu yang paling besar ke putaran kedua,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Saidiman memaparkan, meskipun hasil survei Prabowo-Gibran lebih unggul dari paslon lainnya belum tentu pilpres menjadi satu putaran. Pasalnya, jarak suara dukungan masing-masing paslon sangat jauh di angka 50 persen, sehingga masih banyak jarak yang harus ditempuh dalam pencapaian suara dukungan.

Oleh karena itu, kata Saidiman, putaran kedua merupakan yang paling realistis dengan keunggulan suara paslon nomor urut 02 di putaran pertama.

“Kalau sekarang berdasarkan survei yang ada 02 unggul dibanding yang lain, tetapi belum juga aman untuk kemudian satu putaran keena jarak suara yang lebih 50 persen sangat cukup jauh. Ada yang menemukan suaranya sekitar 40 persen sampai 45 persen jadi masih ada jarak ke 50 persen jarak yang harus ditempuh. Jadi saya kira dengan waktu sebulan tampaknya itu tidak mudah untuk dicapai, karena itu dua putaran yang paling realistis sekarang dengan keunggulan 02 di putaran pertama,” katanya.

Saidiman menyatakan, paslon nomor urut 1 dan 3 sulit untuk menjadi yang teratas, sehingga dirinya masih mempertanyakan paslon mana yang akan lolos menuju putaran kedua. Sebab, kata dia, keduanya masih fluktuatif dalam perolehan suara.

“Sekarang teka-tekinya siapa yang akan lolos untuk putaran kedua antara palon 01 dengan paslon 03, itu yang agak sulit untuk ditentukan, sulit untuk menjadi yang teratas, untuk menjadi urutan kedua itu masih fluktuatif antara Anies dan Ganjar,” tandasnya.*

Laporan Ari Kurniansyah

Pos terkait