Jenguk Relawan Korban Penganiayaan Oknum TNI, Ganjar Tanggung Biaya Perawatan

Momen Ganjar Pranowo menjenguk relawan korban penganiayaan oknum TNI | Instagram @ganjarpranowo
Momen Ganjar Pranowo menjenguk relawan korban penganiayaan oknum TNI | Instagram @ganjarpranowo

FORUM KEADILAN – Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bersama istri, Siti Atikoh, menjenguk dua relawan yang menjadi korban penganiayaan oknum TNI di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah, Minggu 31/12/2023. Ganjar memastikan akan menanggung semua biaya perawatan korban dua relawannya tersebut.

Ganjar tiba di rumah sakit sekitar pukul 21.04 WIB, dan langsung menuju lantai tiga, tempat para korban dirawat. Korban pertama bernama Slamet Andono dengan kondisi sadar, namun memar di bagian wajah dan kepala.

Bacaan Lainnya

Dari Andono, Ganjar mendapat keterangan jika penganiayaan terjadi saat korban pulang dari acara kampanye dan berhenti di lampu merah. Tiba-tiba ada sejumlah oknum TNI memukulinya.

Korban pun dibawa ke markas asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, kemudian dipukuli lagi oleh sekitar lima orang, di antaranya berseragam.

Sedangkan Arif Diva Ramandhani, korban satunya lagi, belum bisa diajak bicara karena kondisinya lebih parah. Penganiayaan itu membuat luka di kepala, wajah dan kakinya.

“Iya dari tujuh anak yang mengalami, ada dua yang masih dirawat. Satu saya tidak sempat ngomong karena masih tidur, karena situasinya masih bengkak-bengkak, yang satu sudah bisa diajak bicara,” ujar Ganjar kepada awak media usai menjenguk, dikutip, Senin, 1/1/2024.

Berdasarkan hasil dari pemeriksaan dokter, kata Ganjar, para korban mengalami luka memar akibat pukulan. Satu korban harus kehilangan satu giginya.

“Mendengarkan cerita dari dia jadi kejadiannya dia lagi berhenti di lampu merah. Tiba-tiba dipukul dan setelah itu dia ditarik, balik ke dalam (markas) dipukuli. Mereka berseragam,” ungkapnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menyayangkan tindakan oknum TNI yang main hakim sendiri.

“Kalo ada yang melanggar kasih ke aparat, aparat yang harus menangani. Nggak cerita main hakim sendiri. Ini cerita rakyat yang harus bisa diingatkan siapa pun tidak boleh mengatasnamakan apa pun dengan semena-mena. Kami akan urus itu,” tegas Ganjar.

Sejauh ini, kata Ganjar, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Panglima TNI, Kasad, dan Pangdam terkait persoalan tersebut.

“Sambutannya bagus, dan ada tim dari saya bisa komunikasi mengenai perkembangan,” tuturnya.

Ganjar juga mengingatkan kepada para pendukungnya untuk bisa tertib.

“Jadi cerita ini harus dijadikan contoh agar tidak terulang lagi, dan teman-teman di Boyolali sudah mengurus dan saya pesankan. Untuk biaya kami urus semuanya,” tandasnya.*