KPU Tegaskan Ada Beberapa Hal soal Debat Pilpres di Luar Wewenangnya, Apa Saja? 

Konferensi pers KPU terkait debat kedua Pilpres 2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Konferensi pers KPU terkait debat kedua Pilpres 2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan beberapa hal yang berkaitan dengan debat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) di luar wewenangnya.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua KPU Hasyim Asy’ari dalam konferensi pers di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21/12/2023.

Bacaan Lainnya

Hasyim mengatakan, debat capres pertama mendapatkan banyak kritikan karena dinilai masing-masing pasangan calon (paslon) tidak menunjukan pendalaman materi dalam setiap jawabannya.

“Soal durasi waktu dan pendalaman materi, jadi KPU tidak akan menghalang-halangi, dan mengarahkan capres dan cawapres soal teknik menjawab atau apa yang perlu dijawab,” ujarnya, Kamis.

Hasyim menjelaskan, dalam pandangan KPU semua capres dan cawapres sudah memahami serta menguasai apa yang menjadi urusannya.

“Soal strategi menjawab, pendalaman dan perpanjangan waktu menjawab itu sepenuhnya kita serahkan kepada masing-masing capres dan cawapres pada saat merespons pertanyaan, baik yang diajukan panelis maupun diajukan oleh cawapres lainnya,” tuturnya.

Kemudian KPU, lanjut Hasyim, juga tidak mempunyai wewenang untuk menilai kualitas jawaban, ketepatan jawaban, ketepatan respons capres ataupun cawapres dalam menjawab pertanyaan dari tim panelis maupun diajukan capres-cawapres lain.

“Sepenuhnya penilaian kita serahkan kepada pemilih, yang hak untuk menilai apakah tepat atau tidak, itu kan pemilih yang menyaksikan perdebatan tersebut. Jadi apakah kemudian itu akan berpengaruh pada pilihan para pemilih juga itu di luar otoritas KPU untuk berpendapat atau mengajukan tanggapan tersebut,” jelasnya.

Di sisi lain, Hasyim menambahkan, munculnya gimik-gimik dalam debat pertama itu sudah menjadi bagian dari evaluasi.

“Jadi tentang hal-hal yang sudah kita sepakati kemudian karena situasi di dalam area debat yang memengaruhi pada situasi emosional, psikologi, dari masing-masing pihak itu juga kami harapkan disepakati,” ujarnya.

“Dan situasi kemarin juga kira-kira yang dianggap sebagai tidak tertib itu juga sudah kita sampaikan dalam evaluasi, dan di debat kedua supaya hal-hal yang disepakati tidak tidak diulang lagi pada debat yang akan dilakukan selanjutnya,” sambungnya.

Sementara itu, meski digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Hasyim menuturkan, kuotanya jumlah undangan setiap paslon masih sama yakni, 75 orang.

“Soal nanti penataan tempat duduknya nanti ditata dilokasi sesuai dengan keperluan penayangan dari media televisi,” tandasnya.*

Laporan Novia Suhari 

Pos terkait